KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur penulis
ucapkan kehadirat Allah
SWT, yang telah menjadikan manusia sebagai makhluk yang sempurna yang
dilengkapi dengan akal pikiran, supaya manusia mampu memanfaatkannya untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan segala upaya akal pikiran ini manusia dapat
berikhtiar untuk mencapai hubungan baik sesamanya.
Penulisan makalah
ini
menjadi suatu tugas bagi penulis untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Konsep Dasar
IPA 2,
maka penulis telah berusaha
semaksimal mungkin sesuai dengan ilmu pengetahuan dan kemampuan penulis
menulis makalah ini. Untuk
itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak yang ikut membantu
dalam penyelesaian tugas ini terutama kepada dosen
mata kuliah Konsep Dasar IPA SD 2 serta teman-teman yang berpartisipasi dalam
pembuatan makalah ini.
Semoga bimbingan dan bantuan yang serta dorongan yang telah
diberikan menjadi amal kebaikan dan diridhai oleh Allah SWT. Akhir kata,
peneliti memohon ampunan kepada Allah SWT dan maaf yang sedalam-dalamnya atas
segala kekhilafan yang telah penulis perbuat dan makalah ini
memang belum sempurna untuk itu penulis meminta kritik dan saran kepada siapa
saja yang membaca makalah ini agar makalah ini bisa lebih disempurnakan.
Semoga Allah SWT selalu memberikan kekuatan dan memberkahi semua
amal baik yang telah kita perbuat. Amin-amin ya rabbal alamin.
Padang, 15 April 2014
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………………… 1
Daftar
Isi…………………………………………………………………………………. 2
BAB
I PENDAHULUAN……………………………………………………...........….. 3
A. Latar
Belakang………………………………………………………………………. 3
B. Rumusan
Masalah……………………………………………………………………. 3
C. Tujuan
Penulisan………………….....................……………………………………. 4
BAB
II PEMBAHASAN……………………………………………………………….. 5
A. PARU-PARU………....................................……………………………………….. 5
B. LAMBUNG………….…………………………..........................................……….. 15
C. USUS…………………………………………………………......................……..... 23
D. JANTUNG................................................................................................................... 37
E. GINJAL....................................................................................................................... 42
F.
ALAT
KELAMIN....................................................................................................... 51
G. HATI............................................................................................................................ 63
H. LIMPA......................................................................................................................... 69
I.
EMPEDU..................................................................................................................... 75
BAB
III PENUTUP…………………………………………………………………..…. 79
A.
Kesimpulan……………………………………………………………………………. 79
B. Saran………………………………………………………………………………….... 79
Daftar
Pustaka……………………………………………………………………….......... 80
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia memiliki
paru-paru sebagai alat pernafasan. Paru-paru berada di dalam rongga dada manusia sebelah kanan
dan kiri yang dilindungi oleh tulang-tulang rusuk. Paru-paru terdiri dari dua
bagian, yaitu paru-paru kanan yang memiliki tiga gelambir dan paru-paru kiri
memiliki dua gelambir.
Dalam tubuh manusia juga terdapat
lambung sebagai organ pencernaan. Fungsi lambung secara umum adalah tempat di
mana makanan dicerna dan sejumlah kecil sari-sari makanan diserap.
Organ lainnya yang berfungsi sebgai
alat pencernaan adalah usus. Usus adalah organ tubuh yang berbentuk seperti
pipa-pipa. Setiap saat usus secara aktif menyerap, mengeluarkan, mengirimkan
sinyal, dan memetabolisasi. Usus berperan sebagai penjaga gawang sistem makanan
bagi tubuh kita. Usus membiarkan protein yang tepat untuk masuk ke darah dan
membuang protein yang membahayakan tubuh (biasa disebut sebagai protein
alergenik atau alergen).
Untuk lebih memahami lebih dalam
tentang paru-paru, usus, dan lambung, jantung, ginjal, alat kelamin, hati,
limpa, empedu, maka untuk itulah makalah ini dibuat. Dalam makalah ini akan
dijelaskan fungsi dari paru-paru, lambung, dan usus, serta penyakit yang
menyerang organ tersebut.
B. Rumusan Masalah
1.
Apakah paru-paru itu?
2.
Apakah fungsi dari paru-paru?
3.
Penyakit apa saja yang dapat menyerang
paru-paru?
4.
Apakah lambung itu?
5.
Apa fungsi lambung?
6.
Penyakit apa saja yang dapat menyerang lambung?
7.
Apakah usus itu?
8.
Apa saja fungsi usus?
9.
Penyakit apa saja yang dapat menyerang usus?
10. Apa fungsi jantung?
11. Apa saja penyakit yang
menyerang jantung?
12. Apa fungsi ginjal?
13. Apa saja penyakit yang
dapat menyerang ginjal?
14. Apa fungsi alat kelamin?
15. Apa saja jenis penyakit
yang menyerang alat kelamin?
16. Apa fungsi hati?
17. Apa saja jenis penyakit
yang menyerang hati?
18. Apa fungsi limpa?
19. Apa saja penyakit yang
menyerang limpa?
20. Apa fungsi empedu?
21. Apa saja jenis penyakit
yang meyerang empedu?
C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui fungsi dari organ dalam manusia yang meliputi paru-paru,
lambung, usus, jantung, ginjal, alat kelamin, hati, limpa, dan empedu serta
penyakit yang dapat menyerang organ dalam tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
ORGAN DALAM MANUSIA
A. PARU-PARU
Paru-paru adalah organ
pada sistem pernapasan (respirasi) dan berhubungan
dengan sistem peredaran darah (sirkulasi) vertebrata
yang bernapas dengan udara. Fungsinya adalah menukar oksigen dari
udara dengan karbon dioksida dari darah. Proses ini
dinamakan sebagai respirasi dengan menggunakan batuan haemoglobin sebagai pengikat oksigen. Setelah O2 di dalam darah diikat oleh hemoglobin,
selanjutnya dialirkan ke seluruh tubuh.
Prosesnya
disebut "pernapasan eksternal"
atau bernapas. Paru-paru juga mempunyai fungsi nonrespirasi. Istilah kedokteran
yang berhubungan dengan paru-paru sering mulai di pulmo-, dari kata Latinpulmones
untuk paru-paru.
Paru-paru berada di dalam rongga dada manusia sebelah kanan dan kiri yang dilindungi oleh tulang-tulang rusuk. Paru-paru terdiri dari dua bagian, yaitu paru-paru kanan yang memiliki tiga gelambir dan paru-paru kiri memiliki dua gelambir.
Paru-paru sebenarnya merupakan
kumpulan gelembung alveolus yang terbungkus oleh selaput yang disebut selaput
pleura.
1. Fungsi Paru-Paru
Paru-paru merupakan organ yang
sangat vital bagi kehidupan manusia karena tanpa paru-paru manusia tidak dapat
hidup. Dalam Sistem Ekskresi, paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan
karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O).
Didalam
paru-paru terjadi proses pertukaran antara gas oksigen dan karbondioksida.
Setelah membebaskan oksigen, sel-sel darah merah menangkap karbondioksida
sebagai hasil metabolisme tubuh yang akan dibawa ke paru-paru. Di paru-paru
karbondioksida dan uap air dilepaskan dan dikeluarkan dari paru-paru melalui
hidung.
Fungsi paru paru pada sistem
pernapasan sangat erat kaitannya dengan sistem peredaran darah sebagai fungsi
jantung
pada vertebrata yang menggunakan udara untuk
bernafas. Paru paru terletak pada rongga dada manusia yang memiliki dua bagian
pada sisi kanan dan kiri, yang keberadaannya ini dilindungi oleh tulang-tulang
rusuk. Pada bagian paru paru kanan terbagi menjadi tiga buah gelambir, begitu
juga dengan paru paru kiri yang terdiri dari dua buah gelambir.
Lalu bagaimana fungsi paru paru
manusia pada sistem pernafasan? Paru paru bekerja sebagai sistem ekskresi, yang
bekerja untuk mengeluarkan karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O). Oksigen
dari udara bebas yang dihirup pada fungsi hidung, kemudian sampai pada paru paru,
oksigen tersebut akan ditukar dengan karbondioksida sebagai hasil metabolisme
yang kemudian dikeluarkan oleh tubuh bersamaan dengan uap air.
Paru paru sebenarnya terbentuk dari
gelembung gelembung yang disebut alveolus yang terbungkus oleh selaput
yang dinamakan selaput pleura. Berikut ini sifat selaput pleura pada paru paru
:
- Pleura terbagi menjadi dua bagian, Pleura visceral (pembungkus selaput dada) yakni merupakan selaput paru yang langsung membungkus paru. Lalu pada bagian lain bernama pleura parietal, yaitu selaput yang melapisi rongga dada bagian luar.
- Pada bagian paru paru ini, terdapat rongga (kavum) di antara kedua pleura tersebut yang disebut kavum pleura
- Kondisi kavum pleuran normal yakni hampa udara, dengan paru-paru yang dapat mengalami kembang kempis dan terdapat sedikit cairan (eksudat) di dalamnya untuk meminyaki permukaan pleura
- Eksudat ini juga berfungsi menghindari gesekan antara paru-paru dan dinding dada sewaktu ada gerakan bernafas.
Paru paru terbagi menjadi beberapa
bagian yang saling berhubungan dalam melaksanakan proses respirasi sebagai
fungsi paru paru ini. Berikut ini bagian-bagiannya :
- Bagian paru paru kanan terdiri dari 3 lobus, yaitu lobus pulmodekstra superior, lobus media, dan lobus inferior. Pada lobusnya terbagi menjadi beberapa segmen yaitu belahan kecil pada lobus paru-paru kanan sebanyak 10 segmen. Terdiri dari 5 segmen pada lobus superior, 2 buah segmen lobus medial dan 3 buah segmen pada lobus inferior.
- Pada Paru-paru kiri, terdiri dari dua lobus, pulmo sinistra lobus superior dan lobus inferior yang lobusnya terbagi menjadi 10 segmen. Segmen tersebut terbentuk menjadi 5 buah segmen dari lobus superior dan 5 buah segmen pada inferior.
Diantara segmen tersebut masih
dibatasi dengan jaringan ikat yang didalamnya terisi pembuluh darah
getah bening dan saraf, pada tiap-tiap lobulus dan juga terdapat sebuah
bronkeolus. Pada bronkeolus ini, berbentuk cabang-cabang yang dinamakan
duktus alveolus yang tiap tiap cabangnya berakhir pada alveolus dengan
diameter berkisar antara 0,2 – 0,3 mm. Begitu rumit proses respirasi
pada paru paru kita, sehingga kita wajib selalu menjaganya agar tetap sehat
agar berfungsi dengan baik
2.
Penyakit pada Paru-paru
Berikut ini merupakan macam-macam
penyakit pada paru-paru. Disertai dengan penyebab, gejala dan cara
pengobatannya.
a.
Pneumonia (radang paru-paru)
Peradangan
dari gelembung udara mikroskopik paru-paru yaitu alveolus dan saluran udara
terkecil yaitu bronkiolus atau disebut pneumonia.
Pneumonia
dapat timbul di berbagai daerah di paru-paru. Pneumonia lobar menyerang sebuah
lobus atau potongan besar paru-paru. Pneumonia lobar adalah bentuk pneumonia
yang mempengaruhi area yang luas dan terus-menerus dari lobus paru-paru.
Selain
itu, ada juga yang disebut bronkopneumonia yang menyerang seberkas jaringan di
salah satu paru-paru atau keduanya.
Penyebab:
Penyebab utama infeksi bakteri,
sering kali dari jenis Streptococcus pneumoniae. Pneumonia dapat dipicu menjadi
permasalahan sekunder oleh infeksi virus di saluran pernapasan atas, seperti
flu.
Penyebab lain meliputi berbagai
jenis bakteri juga virus seperti influenza dan cacar air dan lebih jarang
mikroorganisme seperti protozoa dan jamur.
Gejala:
Gejala utama adalah batuk dengan
dengan dahak berdarah, sesak napas, nyeri dada, dan demam tinggi dengan
kesadaran menurun.
Pengobatan:
Jika
penyebabnya bakteri, pengobatan dilakukan dengan antibiotik.
b.
Penyakit Legionnaries
Legionnaries adalah penyakit
paru-paru yang disebabkan bakteri legionella pneumophilia. Bentuk infeksinya
mirip dengan pneumonia.
Penyebab:
Bakteri
legionella yang menyebabkan penyakit ini merupakan bakteri berbentuk batang
yang ditemukan di sebagian besar sumber air. Mereka berlipat ganda sangat
cepat. Mereka terdapat di sistem pipa ledeng atau di mana pun yang air bisa
menggenang.
Penyakit Legionnaire pertama kali
dijelaskan pada 1976 setelah terjadi wabah penyakit yang mirip penumonia berat
pada veteran perang di sebuah konvensi American legion. Penyakit ini lebih
banyak menyerang laki-laki.
Gejala:
Gejalanya mirip pneumoni atau radang paru-paru lain, khususnya gangguan saluran napas, tapi selain itu penderita juga terserang diare, nyeri perut, atau ikterus.
Gejalanya mirip pneumoni atau radang paru-paru lain, khususnya gangguan saluran napas, tapi selain itu penderita juga terserang diare, nyeri perut, atau ikterus.
Penyakit ini terjadi sering kali
pada orang berusia menengah atau lebih tua dan dapat menjadi serius atau bahkan
menyebabkan kematian pada orang pada yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang
lemah.
c.
Efusi pleura
Cairan berlebih di dalam membran
berlapis ganda yang mengelilingi paru-paru disebut efusi pleura. Dua lapis
membran yang melapisi paru-paru atau pleura dilumasi oleh sedikit cairan yang
memungkinkan paru-paru mengembang dan berkontraksi dengan halus dalam dinding
dada. Infeksi seperti pneumonia dan tuberkulosis, gagal jantung, dan beberapa
kanker dapat menimbulkan pengumpulan cairan di antara pleura. Jumlahnya bisa
mencapai tiga liter yang menekan paru-paru.
Gejala:
Efusi pleura menyebabkan sesak napas dan nyeri dada.
Efusi pleura menyebabkan sesak napas dan nyeri dada.
Penanganan:
Perawatan awal berupa pembuangan cairan dengan jarum berlubang atau memasukkan pipa (saluran cairan dada) melalui dinding dada.
Perawatan awal berupa pembuangan cairan dengan jarum berlubang atau memasukkan pipa (saluran cairan dada) melalui dinding dada.
d.
Tuberkulosis (TB)
Tuberkulosis atau disingkat TB
merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi yang menyerang jaringan
paru-paru.
Penyebab:
Penyebab seseorang mengidap TB adalah bakteri mycobacterium tuberculosis. Sebagian besar orang memiliki mikroba TB di dalam tubuhnya, tapi mikroba ini hanya menyebabkan penyakit di beberapa orang saja, biasanya jika imunitas atau kekebalan tubuh orang itu menurun.
Penyebab seseorang mengidap TB adalah bakteri mycobacterium tuberculosis. Sebagian besar orang memiliki mikroba TB di dalam tubuhnya, tapi mikroba ini hanya menyebabkan penyakit di beberapa orang saja, biasanya jika imunitas atau kekebalan tubuh orang itu menurun.
Gejala:
Gejalanya meliputi demam dan batuk terus-menerus, nafsu makan menurun, dan tubuh yang melemah.
Gejalanya meliputi demam dan batuk terus-menerus, nafsu makan menurun, dan tubuh yang melemah.
Pengobatan:
Antibiotik yang diminum telah dapat menyembuhkan TB, tapi jumlah penderita penyakit ini terus meningkat sejak 1980-an. Hal ini sebagian disebabkan oleh timbulnya jenis bakteri baru yang kebal terhadap antibiotik dan sebagian juga akibat penyebaran HIV/AIDS yang menurunkan kekebalan seseorang.
Antibiotik yang diminum telah dapat menyembuhkan TB, tapi jumlah penderita penyakit ini terus meningkat sejak 1980-an. Hal ini sebagian disebabkan oleh timbulnya jenis bakteri baru yang kebal terhadap antibiotik dan sebagian juga akibat penyebaran HIV/AIDS yang menurunkan kekebalan seseorang.
e.
Pneumotoraks
Pneumotoraks adalah penyakit yang
terdapat di selaput paru atau yang disebut pleura.
Penyebab:
Pneumotoraks terjadi jika satu atau kedua membran pleura tertembus dan udara masuk ke dalam rongga pleura menyebabkan paru-paru mengempis. Membran pleura dipisahkan oleh lapisan cairan pleura sangat tipis yang melumasi gerakan mereka. Keseimbangan tekanan antara dinding dada, lapisan pleura, dan jaringan paru-paru memungkinkan paru-paru "terisap" ke dalam dinding dada.
Penyebab:
Pneumotoraks terjadi jika satu atau kedua membran pleura tertembus dan udara masuk ke dalam rongga pleura menyebabkan paru-paru mengempis. Membran pleura dipisahkan oleh lapisan cairan pleura sangat tipis yang melumasi gerakan mereka. Keseimbangan tekanan antara dinding dada, lapisan pleura, dan jaringan paru-paru memungkinkan paru-paru "terisap" ke dalam dinding dada.
Pada pneumotoraks, udara masuk ke
dalam rongga pleura. Keseimbangan tekanan pun berubah dan paru-paru mengempis.
Jika lebih banyak udara yang masuk ke dalam rongga tapi tidak dapat keluar,
tekanan di sekitar paru-paru semakin tinggi yang dapat mengancam jiwa.
Pneumotoraks spontan dapat terjadi akibat pecahnya alveolus yang membesar secara abnormal di permukaan paru-paru atau akibat kondisi paru-paru, seperti asma. Penyebab lain adalah patah tulang rusuk dan luka dada.
Pneumotoraks spontan dapat terjadi akibat pecahnya alveolus yang membesar secara abnormal di permukaan paru-paru atau akibat kondisi paru-paru, seperti asma. Penyebab lain adalah patah tulang rusuk dan luka dada.
Gejala:
Terjadinya penumotoraks memicu dada sesak, nyeri, dan sesak napas.
Terjadinya penumotoraks memicu dada sesak, nyeri, dan sesak napas.
f.
Sesak Nafas (Asma)
Asma adalah penyakit radang
paru-paru yang menimbulkan serangan sesak napas dan mengi yang berulang. Asma
merupakan salah satu kelainan paru-paru paling banyak dan bervariasi, menyerang
satu dari empat anak di beberapa daerah.
Otot dinding saluran udara berkontraksi
seperti kejang, menyebabkan saluran udara menyempit, sehingga terjadi serangan
sesak napas. Penyempitan diperburuk oleh sekresi lendir yang berlebihan.
Sebagian besar kasus terjadi di masa
kanak-kanak dan biasanya berkaitan dengan penyakit yang didasari oleh alergi
seperti eksema dan keduanya mempunyai faktor penyakit turunan.
Penyebab:
Asma disebabkan penyempitan saluran udara di dalam paru-paru. Pada sebagian besar anak, pemicu serangan adalah reaksi alergi terhadap benda asing, atau alergen, yang dapat berupa partikel kecil terhirup, seperti polen, jamur dari kotoran tungau debu rumah, dan partikel-partikel dari rambut atau bulu hewan. Kasus lain disebabkan oleh alergi makanan atau minuman, obat tertentu, stres, infeksi saluran napas, dan aktivitas berat dalam cuaca dingin.
Gejala:
Serangan asma pada setiap orang berbeda-beda kondisinya. Beberapa orang mengalami serangan ringan yang jarang, ada yang cenderung menderita sesak napas berat yang mengancam jiwa dan beberapa penderita lain mendapat serangan yang bervariasi dan tak terduga setiap hari.
Penyebab:
Asma disebabkan penyempitan saluran udara di dalam paru-paru. Pada sebagian besar anak, pemicu serangan adalah reaksi alergi terhadap benda asing, atau alergen, yang dapat berupa partikel kecil terhirup, seperti polen, jamur dari kotoran tungau debu rumah, dan partikel-partikel dari rambut atau bulu hewan. Kasus lain disebabkan oleh alergi makanan atau minuman, obat tertentu, stres, infeksi saluran napas, dan aktivitas berat dalam cuaca dingin.
Gejala:
Serangan asma pada setiap orang berbeda-beda kondisinya. Beberapa orang mengalami serangan ringan yang jarang, ada yang cenderung menderita sesak napas berat yang mengancam jiwa dan beberapa penderita lain mendapat serangan yang bervariasi dan tak terduga setiap hari.
g.
Penyakit Paru-Paru Obstruktif Kronis
Penyakit paru obstruktif kronik
(PPOK) mempunyai karakteristik keterbatasan jalan napas yang tidak sepenuhnya
reversibel. PPOK adalah kelainan jangka panjang di mana terjadi kerusakan
jaringan paru-paru secara progresif dengan sesak napas yang semakin berat. PPOK
terutama meliputi bronkitis kronis dan emfisema, dua kelainan yang biasanya
terjadi bersamaan.
Gejala:
Gejala utama sesak napas, batuk, dan produksi sputum (riak). Sputum adalah bahan yang dikeluarkan dari paru, bronchus, dan trachea melalui mulut. Biasanya juga disebut dengan expectoratorian.
Gejala:
Gejala utama sesak napas, batuk, dan produksi sputum (riak). Sputum adalah bahan yang dikeluarkan dari paru, bronchus, dan trachea melalui mulut. Biasanya juga disebut dengan expectoratorian.
Penyebab:
Udara masuk dan keluar dari paru-paru terhambat dan kemampuan paru-paru untuk mengambil oksigen untuk memenuhi kebutuhan normal tubuh berkurang. Sejauh ini faktor penyumbang terbesar risiko PPOK adalah merokok.
Udara masuk dan keluar dari paru-paru terhambat dan kemampuan paru-paru untuk mengambil oksigen untuk memenuhi kebutuhan normal tubuh berkurang. Sejauh ini faktor penyumbang terbesar risiko PPOK adalah merokok.
h.
Bronkitis Kronis
Penyebab:
Peradangan kronis saluran udara paru-paru biasanya disebabkan oleh rokok. Jarang sekali, infeksi akut yang berulang menimbulkan bronkitis kronis.
Peradangan kronis saluran udara paru-paru biasanya disebabkan oleh rokok. Jarang sekali, infeksi akut yang berulang menimbulkan bronkitis kronis.
Pada bronkitis kronis, bronkus,
saluran udara utama menuju paru-paru, meradang, membengkak, dan menyempit
akibat iritasi oleh asap tembakau, infeksi berulang, atau paparan lama terhadap
zat polutan. Saluran udara yang meradang mulai menghasilkan dahak berlebihan,
awalnya menyebabkan batuk mengganggu di waktu lembap dan dingin, lalu berlanjut
sepanjang tahun.
Gejala:
Gejala seperti suara serak, mengi, dan sesak napas juga timbul. Akhirnya si penderita merasa sesak napas bahkan di saat sedang istirahat. Jika terjadi infeksi saluran napas sekunder, dahak dapat berubah warna dari bening atau putih menjadi kuning atau hijau.
Gejala seperti suara serak, mengi, dan sesak napas juga timbul. Akhirnya si penderita merasa sesak napas bahkan di saat sedang istirahat. Jika terjadi infeksi saluran napas sekunder, dahak dapat berubah warna dari bening atau putih menjadi kuning atau hijau.
i.
Emfisema
Emfisema adalah jenis penyakit paru
obstruktif kronik yang melibatkan kerusakan pada kantung udara (alveoli) di
paru-paru. Akibatnya, tubuh tidak mendapatkan oksigen yang diperlukan. Emfisema
membuat penderita sulit bernafas. Penderita mengalami batuk kronis dan sesak
napas. Penyebab paling umum adalah merokok.
Penyebab:
Pada emfisema, gelembung udara (alveolus) menjadi teregang berlebihan. Mereka juga meluruh dan menyatu sehingga luas permukaan penyerap oksigen jadi berkurang. Alveolus tidak hanya kehilangan daerah pertukaran udaranya, tapi udara juga terjebak di dalam akibat penurunan elatisitas dinding alveolus. Akibatnya, paru-paru mengembang berlebihan, volume udara yang masuk dan keluar paru-paru berkurang, dan lebih sedikit oksigen yang dapat diserap ke dalam aliran darah.
Pada emfisema, gelembung udara (alveolus) menjadi teregang berlebihan. Mereka juga meluruh dan menyatu sehingga luas permukaan penyerap oksigen jadi berkurang. Alveolus tidak hanya kehilangan daerah pertukaran udaranya, tapi udara juga terjebak di dalam akibat penurunan elatisitas dinding alveolus. Akibatnya, paru-paru mengembang berlebihan, volume udara yang masuk dan keluar paru-paru berkurang, dan lebih sedikit oksigen yang dapat diserap ke dalam aliran darah.
Sebagian besar penderita emfisema
adalah para perokok berat dalam waktu lama, walaupun kelainan bawaan langka
yang disebut defisiensi alfa1-antitripsin juga dapat menyebabkan emfisema.
Meskipun kerusakan akibat emfisema biasanya ireversibel (tak bisa kembali),
berhenti merokok kadang dapat memperlambat perkembangan penyakit dan
memungkinkan silia untuk pulih kembali. Silia sendiri adalah rambut-rambut
kecil di permukaan lapisan saluran udara paru-paru.
Gejala:
Sesak napas, mengi, sesak dada, mengurangi kapasitas untuk kegiatan fisik, batuk kronis, kehilangan nafsu makan dan berat, serta kelelahan.
Sesak napas, mengi, sesak dada, mengurangi kapasitas untuk kegiatan fisik, batuk kronis, kehilangan nafsu makan dan berat, serta kelelahan.
Pengobatan:
Jika Anda perokok, berhenti merokok adalah cara pencegahan terbaik. Bagi yang sudah terkena, berhenti merokok dapat mengurangi penyebaran penyakit.
Jika Anda perokok, berhenti merokok adalah cara pencegahan terbaik. Bagi yang sudah terkena, berhenti merokok dapat mengurangi penyebaran penyakit.
j.
Penyakit Paru Akibat Kerja
Asbestosis, silikosis, dan
pneumokoniosis disebabkan oleh menghirup partikel yang mengiritasi dan membuat
peradangan jaringan paru-paru, mengarah ke timbulnya fibrosis. Orang yang
berisiko tinggi menderita penyakit paru-paru akibat pekerjaan, adalah para
pekerja yang terpapar partikel beracun selama bertahun-tahun, misalnya para
pekerja tambang.
Pada penyakit paru-paru akibat kerja, terdapat penebalan perlahan (fibrosis) jaringan paru-paru, yang akhirnya menimbulkan pembentukan jaringan parut ireversibel.
Pada penyakit paru-paru akibat kerja, terdapat penebalan perlahan (fibrosis) jaringan paru-paru, yang akhirnya menimbulkan pembentukan jaringan parut ireversibel.
Gejala:
Gejala seperti sesak napas dan batuk dapat timbul perlahan, tapi kemudian memburuk bertahun-tahun setelah paparan hilang. Di negara maju, penyakit ini semakin jarang terjadi karena sebagian besar pekerja menggunakan pakaian pelindung dan masker di lingkungan berbahaya, tapi di negara berkembang peraturan ini sering tidak dipatuhi.
Gejala seperti sesak napas dan batuk dapat timbul perlahan, tapi kemudian memburuk bertahun-tahun setelah paparan hilang. Di negara maju, penyakit ini semakin jarang terjadi karena sebagian besar pekerja menggunakan pakaian pelindung dan masker di lingkungan berbahaya, tapi di negara berkembang peraturan ini sering tidak dipatuhi.
k.
Silikosis
Silikosis adalah salah satu penyakit
paru akibat lingkungan kerja. Penyakit ini merupakan suatu pneumokoniosis yang
disebabkan oleh inhalasi partikel-partikel kristal silika bebas.
Silika adalah sejenis bahan yang
banyak digunakan dalam bangunan dan perusahaan konstruksi. Silika dalam bentuk
padat tidak berbahaya, tetapi bentuk butiran debu sangat tidak baik untuk
paru-paru. Yang termasuk silika bebas adalah kuarsa, tridimit, dan kristobalit.
l.
Kanker paru-paru
Keberadaan tumor ganas di paru-paru
disebut kanker paru-paru. Kanker paru-paru adalah kanker paling umum di dunia
dan lebih dari satu juta kasus baru ditemukan setiap tahun.
Penyebab:
Penyebab paling sering kanker paru-paru yang ditemukan hampir 90 persen dari seluruh kasus adalah rokok. Banyaknya zat iritan yang terhirup saat bernapas memicu pertumbuhan sel abnormal di dalam paru-paru, tapi rokok mengandung ribuan zat karsinogen (penyebab kanker).
Penyebab:
Penyebab paling sering kanker paru-paru yang ditemukan hampir 90 persen dari seluruh kasus adalah rokok. Banyaknya zat iritan yang terhirup saat bernapas memicu pertumbuhan sel abnormal di dalam paru-paru, tapi rokok mengandung ribuan zat karsinogen (penyebab kanker).
Dalam kasus yang sangat jarang,
kanker paru-paru disebabkan oleh asbes, zat kimia beracun, atau gas radioaktif
radon. Seperti penyakit kanker lainnya, kanker paru-paru pun dapat dipicu oleh
keberadaan faktor genetik dan penerapan gaya hidup yang tidak sehat, yang
umumnya seperti merokok dan terlalu banyak minum-minuman alkohol, serta
kurangnya berolahraga.
Gejala:
Gejala awal kanker paru-paru tidak spesifik. Namun, umumnya batuk yang terus-menerus biasanya gejala paling awal. Karena kebanyakan orang yang menderita kanker paru-paru adalah perokok, maka biasa disebut "batuk perokok". Gejala lain berupa batuk berdarah, mengi, berat badan turun, suara serak yang terus menerus, dan nyeri dada.
Gejala:
Gejala awal kanker paru-paru tidak spesifik. Namun, umumnya batuk yang terus-menerus biasanya gejala paling awal. Karena kebanyakan orang yang menderita kanker paru-paru adalah perokok, maka biasa disebut "batuk perokok". Gejala lain berupa batuk berdarah, mengi, berat badan turun, suara serak yang terus menerus, dan nyeri dada.
Pengobatan:
Jika uji laboratorium memastikan adanya kanker paru-paru, lobektomi atau pengangkatan sebuah lobus paru-paru, atau pnenomektomi yang merupakan pengangkatan sebuah paru secara keseluruhan dapat dilakukan. Ini biasanya disarankan hanya jika tumor berukuran kecil dan belum menyebar. Kemoterapi dan radioterapi dapat diberikan untuk meredakan gejala, bukan bertujuan untuk menyembuhkan penyakit.
Jika uji laboratorium memastikan adanya kanker paru-paru, lobektomi atau pengangkatan sebuah lobus paru-paru, atau pnenomektomi yang merupakan pengangkatan sebuah paru secara keseluruhan dapat dilakukan. Ini biasanya disarankan hanya jika tumor berukuran kecil dan belum menyebar. Kemoterapi dan radioterapi dapat diberikan untuk meredakan gejala, bukan bertujuan untuk menyembuhkan penyakit.
Penyebaran kanker paru-paru:
Kanker paru-paru dapat menyebar
(metastasis) ke bagian tubuh lain. Metastasis ke tulang dapat menimbulkan rasa
nyeri dan patah tulang. Dalam otak menyebabkan sakit kepala dan penurunan
kesadaran, serta dalam hati menyebabkan penurunan berat badan dan ikterus di
mana kulit menjadi berwarna kekuningan.
B.
LAMBUNG
Lambung (bahasa Inggris: stomach; bahasa Belanda: maag) atau ventrikulus berupa suatu
kantong yang terletak di bawah sekat rongga badan.
Fungsi lambung secara umum adalah
tempat di mana makanan dicerna dan sejumlah kecil sari-sari makanan diserap.
Lambung dapat dibagi menjadi tiga
daerah, yaitu daerah :
- Kardia.
- Fundus.
- Pilorus.
1.
Kardia adalah bagian atas, daerah pintu masuk makanan dari
kerongkongan itu sendiri .
2.
Fundus adalah bagian tengah, bentuknya membulat.
3.
Pilorus adalah bagian bawah, daerah yang berhubungan dengan usus 12
jari atau sering disebut duodenum.
Dinding lambung tersusun menjadi empat lapisan,
yakni :
- Mucosa.
- Submucosa.
- Muscularis.
- Serosa.
1.
Mucosa ialah lapisan dimana sel-sel mengeluarkan berbagai jenis
cairan, seperti enzim, asam lambung, dan hormon. Lapisan ini berbentuk seperti
palung untuk memperbesar perbandingan antara luas dan volume sehingga
memperbanyak volume getah lambung yang dapat dikeluarkan.
2.
Submucosa ialah lapisan dimana pembuluh darah arteri dan vena dapat ditemukan untuk menyalurkan
nutrisi dan oksigen ke sel-sel perut sekaligus untuk membawa nutrisi yang
diserap, urea, dan karbon dioksida dari sel-sel tersebut.
3.
Muscularis adalah lapisan otot yang membantu perut dalam pencernaan
mekanis. Lapisan ini dibagi menjadi 3 lapisan otot, yakni otot melingkar,
memanjang, dan menyerong. Kontraksi dan ketiga macam lapisan otot tersebut
mengakibatkan
4.
Gerak peristaltik (gerak menggelombang). Gerak peristaltik menyebabkan
makanan di dalam lambung diaduk-aduk. Lapisan terluar yaitu serosa
berfungsi sebagai lapisan pelindung perut. Sel-sel di lapisan ini mengeluarkan
sejenis cairan untuk mengurangi gaya gesekan yang terjadi antara perut dengan
anggota tubuh lainnya.
Di
lapisan mucosa terdapat 3 jenis sel yang berfungsi dalam pencernaan,
yaitu :
- Sel goblet (goblet cell).
- Sel parietal (parietal cell).
- Sel chief (chief cell).
1.
Sel goblet berfungsi untuk memproduksi mucus atau lendir untuk
menjaga lapisan terluar sel agar tidak rusak karena enzim pepsin dan asam
lambung.
2.
Sel parietal berfungsi untuk memproduksi asam lambung [Hydrochloric
acid] yang berguna dalam pengaktifan enzim pepsin. Diperkirakan bahwa sel
parietal memproduksi 1.5 mol dm-3 asam lambung yang membuat tingkat
keasaman dalam lambung mencapai pH 2.
3.
Sel chief berfungsi untuk memproduksi pepsinogen, yaitu enzimpepsin dalam bentuk tidak aktif. Sel chief
memproduksi dalam bentuk tidak aktif agar enzim tersebut tidak mencerna protein
yang dimiliki oleh sel tersebut yang dapat menyebabkan kematian pada sel
tersebut.
Di
bagian dinding lambung sebelah dalam terdapat kelenjar-kelenjar yang
menghasilkan getah lambung. Aroma, bentuk, warna, dan selera terhadap makanan
secara refleks akan menimbulkan sekresi getah lambung. Getah lambung mengandung
asam lambung (HCI), pepsin, musin, dan renin. Asam lambung berperan sebagai
pembunuh mikroorganisme dan mengaktifkan enzim pepsinogen menjadi pepsin.
- Pepsin merupakan enzim yang dapat mengubah protein menjadi molekul yang lebih kecil.
- Musin merupakan mukosa protein yang melicinkan makanan.
- Renin merupakan enzim khusus yang hanya terdapat pada mamalia, berperan sebagai kaseinogen menjadi kasein. Kasein digumpalkan oleh Ca2+ dari susu sehingga dapat dicerna oleh pepsin. Tanpa adanya renim susu yang berwujud cair akan lewat begitu saja di dalam lambuing dan usus tanpa sempat dicerna.
- HCl(Asam Klorida) merupakan enzim yang berguna untuk membunuh kuman dan bakteri pada makanan.
Kerja
enzim dan pelumatan oleh otot lambung mengubah makanan menjadi lembut seperti
bubur, disebut chyme (kim) atau bubur makanan. Otot lambung bagian
pilorus mengatur pengeluaran kim sedikit demi sedikit dalam duodenum. Caranya,
otot pilorus yang mengarah ke lambung akan relaksasi (mengendur) jika tersentuk
kim yang bersifat asam.
Sebaliknya,
otot pilorus yang mengarah ke duodenum akan berkontraksi (mengerut) jika
tersentuh kim. Jadi, misalnya kim yang bersifat asam tiba di pilorus depan,
maka pilorus akan membuka, sehingga makanan lewat. Oleh karena makanan asam
mengenai pilorus belakang, pilorus menutup. Makanan tersebut dicerna sehingga
keasamanya menurun.
Makanan
yang bersifat basa di belakang pilorus akan merangsang pilorus untuk membuka.
Akibatnya, makanan yang asam dari lambung masuk ke duodenum. Demikian seterusnya.
Jadi, makanan melewati pilorus menuju duodenum segumpal demi segumpal agar
makanan tersebut dapat tercerna efektif. Seteleah 2 sampai 5 jam, lambung kosong
kembali.
Berikut beberapa faktor gejala yang disebabkan terganggunya
lambung, diantaranya :
1. Muntah
Muntah terjadi karena disebabkan otot di sekitar perut berkontraksi
tiba-tiba dan mengeluarkan isi perut. Hal ini disebabkan luka pada lambung
akibat infeksi, makanan yang menyengat, atau alkohol. Dapat juga disebabkan
adanya gangguan pada saluran pencernaan. Makanan basi atau sudah memiliki
kandungan racun juga dapat menjadi penyebab muntah.
Muntah pun bisa berkali-kali selama beberapa hari. Keadaan seperti ini
biasanya dialami oleh perempuan yang sedang mengidam. Mengidam biasanya
ditandai dengan muntah yang berkali-kali. Selain itu, hiatus hernia juga bisa
memicu sulit menelan dan kebocoran asam lambung ke dalam esofagus. Gangguan ini
terjadi jika ada sebagian isi perut terdesak memasuki lubang diafragma dan
sangat mungkin terjadi jika sedang hamil atau kegemukan.
Jika mengalami muntah dan penyebabnya tidak serius, untuk
mengatasi ada beberapa langkah yang perlu dilakukan, diantaranya :
·
Jangan mengkonsumsi makanan padat
dahulu sampai mual atau muntahnya reda.
·
Minumlah air minum sedikit-sedikit
walaupun nanti dimuntahkan lagi
·
Jangan merokok
·
Jangan minum obat-obatan yang
dosisnya tinggi
·
Untuk menghilangkan rasa mual,
jangan makan apa pun dan berbaringlah sampai rasa mualnya berkurang atau hilang
2. Sakit Perut
Sakit perut terjadi
karena disebabkan oleh terganggunya lambung atau sistem pencernaan yang lain.
Kebanyakan, sakit perut muncul akibat gangguan kecil sistem pencernaan. Namun,
sakit yang berat dan terus-menerus perlu segera mendapatkan perawatan medis.
Perawatan medis diperlukan jika :
·
Sakit perut terasa sakit selama lebih
dari 4 jam berturut-turut
·
Jika disertai muntah, namun muntah
tersebut tidak meredakan sakit
·
Jika perut menjadi bengkak dan
lunak
·
Jika disertai dengan pingsan,
limbung, atau nanar
3. Masuk Angin
Meskipun masalah sepele, tetapi masuk angin
dapat menyebabkan perasaan tidak enak dan menyiksa. Penyebabnya bisa karena
menelan udara, hiatus hernia, pencernaan tak sempurna, ataupun penyerapan yang
tak sempurna. Buang angin adalah salah satu cara untuk mengatasi gejala masuk
angin.
Terganggunya sistem pencernaan pada lambung
juga dapat disebabkan oleh stress atau aktivitas yang berlebihan sehingga lupa
akan kebutuhan tubuh, seperti makan dan minum. Pola makan yang tidak teratur
juga dapat menyebabkan terganggunya lambung yang akhirnya akan berpengaruh pada
organ-organ yang lainnya.
Penyakit Yang Menyerang Lambung
1. Dispepsia
Yaitu nyeri berulang atau ketidaknyamanan yang
umumnya berlangsung di perut sisi atas. Manifestasi klinisnya berbentuk
kumpulan sinyal serta tanda-tanda, layaknya : mual, kadang-kadang dibarengi
muntah, nyeri ulu hati, rasa tidak nyaman di perut. Ada masalah di saluran
pencernaan, bisa diketahui dengan perut kembung, ada rasa penuh di lambung
(sebah), kerap bersendawa, kerap kentut, jadi cepat kenyang, perut keroncongan.
Seluruh tanda-tanda ini dapat berlangsung dengan akut, kritis ( menahun ),
apalagi dapat juga berulang. Pilihan terapi untuk dispepsia yaitu gabungan obat
golongan PPI (proton pump inhibitor) dengan gabungan antibiotik. Kiat
lain jamandikasi dispepsia yaitu dengan gabungan bismuth,
metronidazole, serta tetracycline. Apabila belum pulih dengan obat, maka segera
ke dokter pakar penyakit didalam untuk dikerjakan endoskopi.
2. Gastritis
Peradangan
pada lambung. Kita perlu mewaspadai penyakit yang menyerang lambung ini, karena
gastritis kerap didapati didalam kehidupan sehari-hari. Penduduk awam
kerap menyebut gastritis sebagai maag. Ada kisah makan ikan mentah, kerap
mengonsumsi kortikosteroid, pemakaian teratur aspirin atau obat golongan
antiinflamasi nonsteroid pada dosis tinggi, kisah cedera mukosa pada mulanya (contohnya
dikarenakan gastritis, penyakit tukak lambung, dsb) juga diketahui bertindak mutlak didalam berlangsungnya penyakit
gastritis. Sinyal serta tanda-tanda gastritis yaitu masalah saluran pencernaan
berbentuk nyeri lambung dengan sensasi terbakar, jarang dibarengi dengan mual
dan/atau muntah. Nyeri bisa menyusut atau jadi tambah berat dengan makan. Jalan
keluarnya yaitu hentikan seluruh obat pemicu gastritis, contohnya :
obat golongan anti Inflamasi Non Steroid serta alkohol.
3. Gerd
Gerd (Gastro-Esophageal Reflux Disease)
adalah penyakit pencernaan kritis yang berlangsung waktu asam lambung atau
empedu membalik ke esofagus ( kerongkongan ). Tanda-tanda khas gerd
yaitu sensasi nyeri di ulu hati.
Sesudah kita ketahui penyakit yang menyerang
lambung, pastinya kita dapat lebih mudah untuk mendeteksi masalah yang
berlangsung pada lambung serta lantas bisa segera tahu bagaimana penyembuhan
maupun bagaimana hindari penyakit yang menyerang lambung.
4. Asam Lambung Maag
Penyakit asam lambung maag adalah penyakit yang disebabkan karena naiknya
asam lambung yang berlebihan dan juga karena meningkatnya asam lambung. Penyakit asam lambung maag ini bisa menyebabkan lambung menjadi
meradang atau juga teriris sehingga menyebabkan rasa nyeri pada ulu hati.
Gejala atau tanda penyakit
asam lambung maag yang biasanya dirasakan adalah perut yang dirasa perih
dan juga mulas.
Asam lambung biasanya diproduksi secara normal
oleh lambun dan memiliki pH dalam daerah sekitar 3-4 dan enzim yang bekerja
untuk membantu mencernakan makanan di dalam lambung yang hanya bermain pada
daerah itu. Dengan kata lainnya adalah apabila Ph lebih besar atau lebih kecil
dari daerah itu, maka enzyme tidak bisa bekerja sehingga terjadinya suatu
gangguan di dalam lambung dan pada akhirnya menyebabkan penyakit asam lambung
maag.
Penyebab dari penyakit asam lambung maag
adalah karena gangguan fungsional yang terjadi karena kerja dari lambung yang
tidak baik. Hal ini mempunyai suatu hubungan dengan
gerakan lambung yang biasanya berakitan dengan sistem syaraf di lambung
atau secara psikologis. Penyebab lainnya adalah karena terjadinya gangguan
struktur anatomi yang misalnya terjadi karena luka. Stres juga bisa menjadi
salah satu penyebab psikologis yang bisa mengakibatkan sistem syaraf pusat otak
yang berkaitan dengan lambung yang mengalami suatu perubahan hormonal yang ada
di dalam tubuh ehingga bisa merangsang sel-sel di dalam lambung untuk
meproduksi asam secara berlebihan.
Penyakit asam lambung maag terdapat dua jenis
yakni penyakit maag akut dan kronis. Penyakit maag akut biasanya banyak dijumpai oleh banyak
orang. Sedangkan penyakit asam lambung maag kronis biasanya terjadi karena
adanya suatu infeksi yang terjadi pada lambung dan juga usus dua belas jari
yang terjadi karena bkteri, Helicobacter pylori. Sangay disayankan, karena
bakteri ini bisa berkoloni pada tempat yang membuat mereka menjadi merasa
nyaman dan tetap bertahan, yakni hanya pada daerah asam lambung yang pekat
saja.
Penyembuhan penyakit maag karena asam lambung yang naik
yang bersifat kronis tidak cukup hanya dengan menetralkan asam lambung saja,
namun juga harus dengan obat antibiotic untuk menghilangkan atau membunuh kuman
bakteri tersebut.
5. Tukak Lambung
Tukak lambung adalah jenis sakit lambung yang lebih berat dari gastritis,
dimana sudah terjadi tukak atau luka pada lambung. Ada semacam lubang (erosi) pada beberapa bagian dari saluran cerna.
Jenis yang paling umum adalah tukak duodenum, yaitu yang terjadi pada usus
duodenum, kira-kira 12 inci setelah lambung. Tukak yang terjadi pada lambung
itu sendiri disebuttukak gastrik atau tukak peptik (gastric ulcer).
Untuk menentukan kepastian ada tidaknya infeksi kuman penyebab tukak
lambung H. Pylori, dilakukan beberapa pemeriksaan, diantaranya adalah
pemeriksaan darah,dari pemeriksaan ini analisa
contoh darah dapat menentukan bukti adanya kuman H. Pylori. Pemeriksaan
biasanya dilakukan dengan pemeriksaan jarum melalui jari. Setelah melakukan
pemeriksaan selanjutnya adalah pengobatan tukak lambung sesuai dengan
penyebabnya.
Pemeriksaan tinja dirasa perlu dilakukan untuk
mengetahui adanya antogen pada tinja yang disebabkan oleh protein asing yang
dihasilkan oleh kuman H. Pylori. Cara lain untuk menentukan penyakit infeksi
adalah dengan pemeriksaan menggunakan endoskopi. Dokter memasukkan semacam tube
yang ujungnya terdapat kamera, hingga ke dalam saluran cerna. Pemeriksaan ini
dapat mengetahui dengan jelas bagaimana kondisi di dalam lambung, selanjutnya
dapat diambil contoh jaringan lambung yang diduga mengandung H. Pylori,
pemeriksaan ini cukup akurat dengan mengetahui ada tidaknya infeksi.
Untuk mengatasi masalah ini diberikan beberapa
pengobatan tukak lambung diantaranya dengan pemberian antibiotik untuk
mengatasi infeksi yang timbul dan juga untuk mencegah perkembangan bakteri.
Pemberian anti asam lambung juga dilakukan untuk dapat memberikan waktu bagi
dinding lambung untuk sembuh.
Setelah diberikan pengobatan, selanjutnya
dokter akan melakukan evaluasi, terjadi perbaikan atau tidak. Dilakukan
pengambilan contoh darah untuk mengetahui ada tidaknya kuman ini. Jika masih
belum berhasil diberikan jenis antibiotik lainnya.
Pada daerah tertentu angka kejadian infeksi H.
Pylori sangat tinggi dan komplikasi akibat penyakit tukak lambung ini juga sangat banyak, maka
dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan apakah seseorang menderita infeksi H.
Pylori atau tidak. Jika memang mengalami infeksi, dapat diberikan pengobatan
segera.
Pengobatan tukak lambung yang disebabkan
leh bakteri Helicobacter Pylori harus diobati dengan antibiotika yang harus
diperoleh dengan resep dokter. Antibiotika yang
sering dipakai adalah kombinasi klaritromisin dengan amoksisilin atau
metronidazol, yang harus digunakan sekitar 2 minggu.
C. USUS
Usus adalah organ tubuh yang
berbentuk seperti pipa-pipa. Setiap saat usus secara aktif menyerap, mengeluarkan,
mengirimkan sinyal, dan memetabolisasi. Usus berperan sebagai penjaga gawang
sistem makanan bagi tubuh kita. Usus membiarkan protein yang tepat untuk masuk
ke darah dan membuang protein yang membahayakan tubuh (biasa disebut sebagai
protein alergenik atau alergen). Usus selalu menjadi bagian yang terpapar
segala jenis makanan yang kita santap. Bila kita menyantap segala jenis makanan
tanpa melakukan kontrol diri, maka usus kita juga akan sangat rentan terkena
berbagai macam penyakit yang tidak bisa dipandang rendah begitu saja.
Usus terbagi 2, yaitu :
1.
Usus Halus
Usus
halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di
antara lambung dan usus besar. Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus
dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum).
Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan
kantung empedu.
Saluran pencernaan
makanan yang paling panjang dengan panjang kurang lebih 6,5 meter dan lebar
kurang lebih 25 milimeter adalah usus halus. Permukaan dindingnya berjonjot
sehingga terlihat seperti lekukan-lekukan. Hal inilah yang menyebabkan
permukaannya menjadi luas. Pencernaan di dalam usus halus berlangsung secara
kimiawi atau enzimatis. Usus halus terletak di atas pinggang dan meliputi 3
bagian.
a. Usus Dua Belas Jari (Duodenum)
Usus dua belas jari
berukuran panjang kurang lebih 25 sentimeter. Makanan dari lambung bersifat
asam, kemudian masuk ke usus dua belas jari. Sifat asam ini akan merangsang
dinding usus untuk mensekresikan hormon-hormon berikut.
1)
Hormon sekretin yang berfungsi
untuk merangsang getah pankreas yang terdiri atas enzim-enzim berikut.
a)
Tripsin, berfungsi
menyederhanakan protein dan pepton.
b)
Amilase, berfungsi
mengubah zat tepung menjadi maltosa.
c)
Lipase, berfungsi
menghidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Getah pankreas
mengandung NaHCO3 yang menyebabkan makanan bersifat basa. Selain itu, getah
pankreas mengeluarkan hormon insulin yang berfungsi menjaga kadar gula darah
agar tetap normal.
2)
Hormon kolesistokinin
yang berfungsi untuk merangsang empedu. Getah empedu dibuat di dalam hati dan
disimpan di dalam kantong empedu. Getah empedu mengandung zat warna empedu yang
disebut dengan bilirubin dan garam empedu, yaitu natrium glukolat.
Getah empedu berfungsi antara lain
seperti berikut.
a) Mengemulsikan
lemak.
Hasil emulsi ini adalah
gliserol dan asam lemak. Lemak hanya bisa dicerna apabila sudah bercampur dan
bereaksi dengan getah empedu terlebih dahulu.
b) Mempengaruhi
penyerapan vitamin K.
b. Usus Kosong (Jejenum)
Disebut usus kosong
karena pada orang yang sudah meninggal, usus ini tidak ada isinya atau kosong.
Dinding usus ini mempunyai kelenjar liberkuhn yang dapat mengeluarkan getah
usus, antara lain sebagai berikut.
1)
Erepsinogen yang
kemudian diaktifkan oleh enterokinase menjadi erepsin yang berfungsi untuk
mengubah dipeptida menjadi asam amino.
2)
Maltase yang befungsi
untuk mengubah maltosa menjadi glukosa.
3)
Sakarase yang berfungsi
untuk mengubah sakarosa menjadi glukosa dan fruktosa.
4)
Laktase yang berfungsi
untuk laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
5)
Lipase yang berfungsi
untuk mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Makanan yang masuk ke
dalam usus ini mendapat perlakuan dari getah-getah usus seperti di atas. Pada
usus kosong ini lengkap sudah perlakuan terhadap makanan. Pemecahan amilum,
protein, dan lemak sehingga menghasilkan komponen-komponen yang paling kecil.
Dari usus dua belas
jari dan usus kosong, makanan dicernakan dalam bentuk yang paling halus, antara
lain:
a. protein
menjadi asam amino;
b. karbohidrat
menjadi monosakarida;
c. lemak
menjadi asam lemak dan gliserol.
Komponen makanan yang
halus tersebut akan didorong masuk ke dalam usus penyerapan (ileum).
Selanjutnya, akan ada perlakuan terhadap komponen- komponen tersebut di dalam
usus penyerapan/ileum.
c. Usus Penyerapan (Ileum)
Struktur Usus
Penyerapan
a) Dinding Usus Halus
Dinding usus halus
tersusun dari 4 bagian, yaitu:
1. Dinding
lapisan luar
Dinding
lapisan luar usus halus berupa membran serosa, yaitu lapisan yang membalut usus
dengan erat.
2. Dinding
lapisan berotot
Dinding
lapisan berotot terdiri atas dua lapisan serabut. Lapisan luar terdiri atas
serabut longitudinal dan di bawahnya ada lapisan tebal terdiri atas serabut
sirkuler. Di antara kedua lapisan serabut berotot ini terdapat pembuluh darah
dan pembuluh limfa.
3. Dinding
submukosa
Dinding
submukosa terdapat otot sirkuler dan lapisan yang terdalam yang merupakan
perbatasannya. Dinding submukosa ini terdiri atas jaringan areolar yang berisi
banyak pembuluh darah, saluran limfa, dan fleksus saraf yang disebut fleksus
Meissner.
4. Dinding
mukosa dalam
Dinding
mukosa dalam disusun berupa kerutan tetap seperti jala yang memberi kesan
anyaman halus. Lapisan ini menambah luasnya permukaan sekresi dan penyerapan.
Lapisan mukosa ini berisi banyak lipatan lieberkuhn yang merupakan kelenjar
sederhana yang diselaputi epitelium silindris.
Pada
permukaan villi terdapat tonjolan-tonjolan yang disebut dengan mikrovilus.
Terdapat kurang lebih 5000 mikrovilus yang menutupi pada villi. Di dalam usus
ini terdapat jonjot-jonjot usus yang disebut dengan villi usus. Adanya villi
usus ini menyebabkan permukaan usus menjadi luas yang dapat mengoptimalkan
penyerapan makanan.
b) Getah Usus Halus
Getah usus disekresikan
oleh sel usus, setiap harinya ± 2000 cc. Getah usus berwarna kuning jernih dan
memiliki pH 7,6. Enzim-enzim yang terdapat dalam getah usus antara lain enzim
maltase, peptidase, sukrase, enterokinase, dan ribonuklease. Sekresi getah usus
ini dikendalikan oleh refleks saraf otonom, hormon kolesitokinin dan sekretin.
Di dalam usus halus
dihasilkan getah yang menyempurnakan pencernaan semua makanan. Getah-getah
tersebut, antara lain:
(1)
Erepsin yang digunakan
untuk menyempurnakan pencernaan protein yang telah diubah, yaitu polipeptida
dijadikan sebagai asam amino.
(2)
Enterokinase untuk
menggiatkan enzim proteolitik yang berasal dari getah pankreas.
(3)
Maltase untuk mengubah
maltosa menjadi dekstrose.
(4)
Laktase untuk mengubah
laktosa menjadi glukosa dan mengubah galaktosa menjadi glukosa di dalam hati.
(5)
Intertase bekerja atas
gula.
Fungsi Usus Penyerapan
Di dalam usus ini,
makanan tidak dilakukan pemecahan lagi, melainkan diserap oleh dinding usus
masuk peredaran darah yang kemudian dapat digunakan untuk proses pertumbuhan
dan perkembangan tubuh. Glukosa diserap oleh dinding usus masuk ke darah. Di
dalam darah glukosa diubah ke dalam bentuk glikogen oleh hormon insulin yang
kemudian disimpan di dalam otot dan hati. Apabila tubuh kembali membutuhkan
glukosa, maka glikogen dapat diubah kembali oleh hormon adrenalin menjadi
glukosa lagi.
Protein diserap oleh
dinding usus dalam bentuk asam amino, yang kemudian menuju darah dan diedarkan
ke seluruh tubuh. Di dalam hati, asam amino ini dipecah dan menghasilkan
amoniak yang kemudian bereaksi dengan asam amino ornithin dan CO2 membentuk
asam amino sitrulin.
Selanjutnya, bereaksi dengan
amoniak membentuk arginin dan terakhir akan diubah menjadi asam amino arnithin
dan ureum. Ureum ini merupakan zat sisa yang harus dibuang lewat urine. Lemak
diserap oleh usus dalam bentuk asam lemak dan gliserol. Gliserol akan terserap
langsung, tetapi asam lemak masih bereaksi dengan garam empedu dan garam
karbonat.
Usus besar atau kolon dalam anatomi
adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum. Fungsi utama organ ini adalah
menyerap air dari feses.
Pada mamalia, kolon terdiri dari
kolon menanjak (ascending), kolon melintang (transverse), kolon menurun
(descending), kolon sigmoid, dan rektum. Bagian kolon dari usus buntu hingga
pertengahan kolon melintang sering disebut dengan “kolon kanan”, sedangkan
bagian sisanya sering disebut dengan “kolon kiri”.
Usus besar berisi kuman
dengan jumlah mencapai triliunan. Mikroba ini berfungsi dalam proses
pembusukan. Ada beberapa bakteri yang dapat menghasilkan vitamin B dan K.
Kegiatan bakteri-bakteri ini dalam mencerna sisa-sisa protein dapat
menghasilkan bau busuk yang keluar dalam bentuk gas dari dubur. Gas yang dihasilkan
dapat mencapai 2 liter setiap hari.
Proses penyerapan air
dan mineral ini ibarat menimba air bersih di dalam saluran got yang airnya
sangat kotor karena di dalam usus besar ini hanya terdapat makanan dalam bentuk
sisa-sisa yang akan dibusukkan dan dibuang ke luar tubuh. Itulah kerja dari
usus besar ini.
Di dalam usus besar,
makanan hanya akan mengalami penyerapan air dan beberapa garam mineral. Di
dalam usus ini makanan sudah berwujud dalam bentuk ampas. Adanya bakteri
saprofit, yaitu Eschericia coli menyebabkan ampas makanan akan membusuk yang
selanjutnya akan dikeluarkan dalam bentuk feses.
Jika dalam dinding usus
besar seseorang terinfeksi, akibatnya penyerapan air akan terganggu, sehingga
wujud feses dalam keadaan cair yang disebut dengan gejala diare. Apabila
seseorang menahan buang air besar, maka akan menyebabkan penyerapan air yang
berlebihan sehingga feses menjadi keras yang disebut dengan konstipasi
(sembelit) yang dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah vena sekitar anus
yang gejalanya disebut dengan hemoroid (ambeien).
Macam-macam
Penyakit Usus
1.
Penyakit Usus Inflamartorik
Penyakit usus inflamartorik
merupakan sekelompok penyakit dengan etimologi yang tidak diketahui. Gejala
dari penyakit ini diantaranya adalah: demam, anoreksia, terjadi penurunan berat
badan, terdapat rasa tidak enak di perut, diare, rasa ingin buang air besar
yang sangat mendesak, serta pendarahan rektal. Penyakit ini merupakan jenis
penyakit kronis yang sangat mengganggu sehingga sering harus dilakukan
pembedahan secara berulang serta sampai resiko terbentuknya penyakit kanker.
2.
Kanker Usus Besar / Kanker Kolon
Kanker kolon berawal dari
pertumbuhan sel - sel kanker dalam kolon yang disebut polip. Umumnya polip
tidak bergejala sampai kemudian polip tersebut tumbuh menjadi besar dan berubah
menjadi kanker kolon. Bila sudah sampai pada tahap ini, maka sudah penyakit
kanker ini sudah masuk pada stadium akhir dan sudah sangat terlambat. Penyakit
ini bisa menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita. Resiko wanita yang berusia
48 - 85 tahun hanya sedikit lebih rendah dari pria. Kanker ini tidak bersifat
menurun. Karena salah satu faktor resiko terkena penyakit kanker kolon ini
adalah usia, bukan riwayat keluarga.
3.
Sembelit / Konstipasi
Penyakit sembelit atau konstipasi
sebenarnya adala penyakit yang berupa tersumbatnya usus sebagai akibat dari
kekurangan serat dalam makanan. Selain itu, sembelit juga bisa disebabkan
karena sering menahan buang air besar dan buang angin / kentut serta usus besar
yang mengalami keracunan. Hal ini bisa mengakibatkan kurangnya koordinasi
diantara fungsi otot-otot dan urat syaraf dari usus besar dengan perut sehingga
pergerakan perut atau pembuangan menjadi tidak normal
4.
Radang Usus Besar
Radang usus besar atau yang biasa
disebut dengan Colitis serng terjadi sebagai akibat dari sembelit, gelisah,
atau keguguran. Namun pada dasarnya penyebab dari penyakit radang usus besar
ini adalah kurangnya zat - zat organik di dalam tubuh yang dapat membantu
lancarnya fungsi usus besar. Jika radang atau luka hanya terjadi pada lapisan
permukaan usus besar, maka disebut sebagai colitis, jika peradangan
terjadi di dubur, maka disebut proctitis. Dan jika peradangan terjadi di usus
besar dan dubur, maka disebut sebagai colitis ulserative.
5.
Diare
Diare disebut juga
mencret. Penyakit ini digolongkan penyakit ringan, tetapi dapat menjadi
berbahaya jiga tidak mendapat perawatan yang benar.Diare terjadi jika penderita
mengalami buang air besar yang encer dan terjadi lebih dari empat kali sehari.
Penyakit ini mudah menyerang anak-anak, terutama yang kekurangan gizi.
Banyak hal yang dapat
mengakibatkan diare, antara lain mutu dan kebersihan makanan yang buruk, alergi
terhadap makanan, dan terlalu banyak makan makanan yang asam dan pedas.
Penyakit lain juga dapat mengakibatkan mencret, misalnya malaria, campak,
cacingan, dan infeksi usus.
6.
Radang usus buntu
Radang usus buntu
merupakan penyakit serius yang sering menyerang. Penyakit ini di sebabkan oleh
penumpukan kotoran di usus buntu, yaitu di bagian umbai cacing. Akibatnya,
umbai cacing menyempit disertai infeksi oleh kuman. Hal ini menyebabkan umbai
cacing meradang.
Penderita harus segera mendapat perawatan dokter. Pada keadaan yang lebih parah, penderita harus mengalami operasi pemotongan umbai cacing. Fungsi umbai cacing belum diketahui secara pasti. Orang yang dihilangkan umbai cacingnya tidak mengalami gangguan pada alat pencernaan yang lain.
Penderita harus segera mendapat perawatan dokter. Pada keadaan yang lebih parah, penderita harus mengalami operasi pemotongan umbai cacing. Fungsi umbai cacing belum diketahui secara pasti. Orang yang dihilangkan umbai cacingnya tidak mengalami gangguan pada alat pencernaan yang lain.
Merupakan peradangan
pada umbai usus buntu (apendik). Peradangan yang berat dapat menyebabkan
terjadinya perforasi (pecah) sehingga infeksi menyebar ke rongga perut.
Biasanya, hal tersebut terjadi karena penyumbatan benda keras pada saluran usus
buntu yang sangat sempit.
Penyakit ini disebabkan
karena adanya infeksi bakteri atau abses yang menjalar dari daerah yang
berdekatan dengan usus buntu sehingga terjadi radang akut. Juga dapat
disebabkan penyumbatan benda asing atau kotoran yang mengeras yang terperangkap
di dalam saluran usus buntu yang sangat sempit. Penyumbatan tersebut dapat
menyebabkan radang yang hebat.Adapun gejala dan tanda-tandanya adalah
- Nyeri yang dimulai dari bagian tengah perut, kemudian berpindah dan berpusat ke bagian bawah perut sebelah kanan.
- Demam, mual dan muntah-muntah, nafsu makan hilang, serta badan terasa lemah.
- Diare dan sembelit.
- Pantangan dan perawatan
- Jangan menggunakan obat pencahar (laksansia).
- Jangan melakukan pemanasan di daerah perut bawah bagian kanan karena dapat menyebabkan usus buntu pecah.
- Pada radang usus buntu yang parah karena penyumbatan benda keras, sebaiknya dilakukan appendiktomi (operasi).
7.
Tifus
Tifus adalah suatu
penyakit peradangan pada usus. Penyakit ini dapat menular dengan cepat. Tifus
juga dapat timbul akibat kebersihan makanan dan minuman tidak terjaga dengan
benar. Gejala yang dialami penderita tifus antara lain.
a. Tubuh
menggil, lemah, dan disertai mual.
b. Akibat
demam tinggi, penderita dapat mengigau.
c. Punggung
terasa sakit, kadang disertai mencret atau sembelit (sulit buang air
besar).
8.
Kanker Usus Besar
- Definisi Kanker
Kanker
adalah suatu kelompok lebih dari 100 penyakit yang berbeda-beda. Mereka
mempengaruhi unit dasar tubuh yaitu sel. Kanker terjadi ketika sel-sel menjadi
abnormal dan membelah tanpa kontrol atau aturan. Seperti semua organ-organ lain
tubuh, usus besar (colon) dan rektum (rectum) terdiri dari banyak tipe-tipe
dari sel-sel. Secara normal, sel-sel membelah untuk menghasilkan lebih banyak
sel-sel hanya ketika tubuh membutuhkan mereka. Proses yang teratur in membantu
mempertahankan kita sehat.
Jika se-sel tetap terus membelah ketika
sel-sel baru tidak diperlukan, suatu massa dari jaringan terbentuk. Massa dari
jaringan ekstra ini, disebut suatu pertumbuhan atau tumor, dapat ramah (tidak
berbahaya) atau ganas (berbahaya).
Tumor-tumor yang ramah
adalah bukan kanker. Mereka biasanya dapat diangkat dan, pada banyak
kasus-kasus, mereka tidak timbul kembali. Paling penting, sel-sel dari
tumor-tumor ramah tidak menyebar ke bagian-bagian lain tubuh. Tumor-tumor ramah
adalah jarang suatu ancaman nyawa.
Tumor-tumor ganas
adalah kanker. Sel-sel kanker dapat menyerang dan merusak jaringan-jaringan dan
organ-organ dekat tumor. Juga, sel-sel kanker dapat pecah dan keluar dari suatu
tumor ganas dan masuk kedalam aliran darah atau sistim getah bening. Ini adalah
bagaimana kanker menyebar dari tumor primer untuk membentuk tumor-tumor baru
pada bagian-bagian lain tubuh. Penyebaran dari tumor disebut metastasis.
Ketika kanker menyebar
ke bagian lain tubuh, tumor yang baru mempunyai macam yang sama dari sel-sel
abnormal dan nama yang sama seperti kanker primer. Contohnya, jika kanker usus
besar menyebar ke hati, sel-sel kanker didalam hati adalah sel-sel kanker usus
besar. Penyakitnya adalah kanker usus besar yang menyebar (metastatic colon
cancer), jadi ia bukan kanker hati.
- Definisi Kanker Usus Besar (Colon) dan Kanker Rektum (Rectum)
Usus besar adalah
bagian dari sistim pencernaan (digestive system) dimana materi yang dibuang
(sampah) disimpan. Rektum (rectum) adalah ujung dari usus besar dekat dubur
(anus). Bersama, mereka membentuk suatu pipa panjang yang berotot yang disebut
usus besar. Tumor-tumor usus besar dan rektum adalah pertumbuhan-pertumbuhan
yang datangnya dari dinding dalam dari usus besar. Tumor-tumor ramah dari usus
besar disebut polip-polip (polyps). Tumor-tumor ganas dari usus besar disebut
kanker-kanker. Polip-polip ramah tidak menyerang jaringan yang berdekatan
dengannya atau menyebar ke bagian-bagian lain tubuh. Polip-polip ramah dapat
diangkat dengan mudah sewaktu colonoscopy dan adalah bukan ancaman nyawa. Jika
polip-polip ramah tidak diangkat dari usus besar, mereka dapat menjadi ganas
(bersifat kanker) melalui waktu. Kebanyakan dari kanker-kanker usus besar
dipercayai telah berkembang dari polip-polip. Kanker usus besar dan rektum,
juga dirujuk sebagai kanker kolorektal ( colorectal cancer), dapat menyerang
dan merusak jaringan-jaringan dan organ-organ yang berdekatan. Sel-sel kanker
juga dapat pecah dan keluar dan menyebar pada bagian-bagian lain tubuh (seperti
hati dan paru-paru) dimana tumor-tumor baru terbentuk. Penyebaran kanker usus
besar ke organ-organ yang terletak jauh darinya disebut metastasis dari kanker
usus besar. Sekali metastasis telah terjadi pada kanker kolorektal (colorectal
cancer), suatu penyembuhan yang penuh dari kanker adalah tidak mungkin.
Secara global, kanker
usus besar dan rektum adalah penyebab pemimpin ketiga dari kanker pada
pria-pria dan penyebab pemimpin keempat dari kanker pada wanita-wanita.
Frekwensi dari kanker koloretal bervariasi diseluruh dunia. Ia adalah umum di
dunia barat dan adalah jarang di Asia dan Africa. Di negara-negara dimana
orang-orang telah mengadopsi diet-diet barat, kejadian dari kanker kolorektal
meningkat.
- Penyebab-Penyebab Kanker Usus Besar
Dokter-dokter
yakin bahwa kanker kolorektal adalah tidak menular (seseorang tidak dapat
mendapat penyakit dari seorang pasien kanker). Beberaa orang lebih mungkin
mengembangkan kanker kolorektal daripada yang lainnya. Faktor-faktor yang
meningkatkan suatu risiko kanker kolorektal seseorang termasuk masukan yang
tinggi lemak, suatu sejarah keluarga dari kanker kolorektal dan polip-polip,
kehadiran dari polip-polip di usus besar, dan radang usus besar karena borok
yang kronis (chronic ulcerative colitis).
9.
Wasir/Ambeien/Hemoroid
- Arti Definisi Pengertian Wasir / Ambeien / Hemoroid
Wasir
adalah suatu penyakit yang terjadi pada anus di mana bibir anus mengalami
bengkak yang kadang disertai pendarahan. Penyakit ambeien ini tidak hanya
memberikan rasa sakit kepada pada penderitanya, tetapi juga memberikan rasa
minder dan malu karena mengidap penyakit ambeien.
Pada penderita wasir
umumnya sulit untuk duduk dan buang air besar karena terasa sakit apabila bibir
anus atau sphinchter anus mendapat tekanan. Pada penderita wasir parah
terkadang sulit diobati sehingga bisa diberi tindakan operasi pengangkatan
wasir yang bisa memberi efek samping yang terkadang tidak baik. Oleh sebab itu
wasir perlu diwaspadai dan ditangani dengan baik agar mudah diobati.
Jangan acuhkan dan
remehkan penyakit wasir yang anda derita karena anda bisa dibuat menderita
seumur hidup oleh wasir yang tidak ditanggulangi dengan baik sampai ke
akar-akarnya. Selamat membaca artikel wasir dari organisasi.org semoga anda
yang menderita wasir dapat segera sembuh.
- Jenis-Jenis / Macam-Macam Wasir / Homoroid / Ambeyen
Wasir
atau ambeien ada dua macam, yaitu wasir dalam dan wasir luar. Pada wasir dalam
terdapat pembuluh darah pada anus yang ditutupi oleh selaput lendir yang basah.
Jika tidak ditangani bisa terlihat muncul menonjol ke luar seperti wasir luar.
Gejala wasir dalam adalah suka ada darah
yang keluar dari anus saat bab / buang air besar. Jika sudah parah bisa
menonjol keluar dan terus membesar sebesar bola tenis sehingga harus diambil
tindakan operasi untuk membuang wasir.
Wasir luar merupakan
varises di bawah otot yang umumnya berhubungan dengan kulit. Biasanya wasir ini
terlihat tonjolan bengkak kebiruan pada pinggir anus yang terasa sakit dan
gatal.
- Hal-Hal / Faktor Pemicu Yang Menyebabkan atau Penyebab Wasir / Ambeien / Hemoroid
Wasir
dapat diakibatkan oleh hal-hal berikut di bawah ini sehingga perlu diwaspadai
dan dihindari :
a. Terlalu
banyak duduk
b. Diare
menahun
c. Kehamilan
ibu hamil yang diakibatkan perubahan hormon
d. Keturunan
penderita wasir
e. Hubungan
seks yang tidak lazim
f. Penyakit
yang membuat mengejan penderita
g. Sembelit
/ konstipasi / obsitpasi menahun
h. Penekanan
kembali aliran darah vena, dll.
- Ciri Khas / Gejala Penyakit Wasir / Ambeien / Hemoroid
Sebelum
parah sebaiknya kita mengenal seperti apa penyakit wasir ada awal mulanya
sehingga kita bisa obati sedini mungkin. Biasanya penderita akan mengalami
pendarahan dubur dengan warna darah merah muda yang menetes atau mengalir lewat
lubang dubur / anus. Penderita juga akan merasa ada ganjalan pada anus ketika
bab sehingga penderita akan ngeden / mengejan yang bisa memperparah wasirnya.
Selain itu biasanya anus akan terasa gatal akibat virus dan bakteri yang
membuat infeksi.
- Mengatasi, Mengobati & Menyembuhkan Wasir / Ambeyen / Hemoroid
Untuk
menghilangkan wasir secara total sebaiknya anda menjalankan beberapa tips
menyembuhkan wasir serta melakukan konsultasi dengan dokter.
1. Jalankan
pola hidup sehat
2. Olah
raga secara teratur
3. Makan
makanan berserat
4. Hindari
terlalu banyak duduk atau nongkrong di wc / toilet
5. Jangan
merokok, minum minuman keras, narkoba, dll
6. Jangan
melakukan aktivitas hubungan seks yang tidak wajar
7. Minum
air yang cukup
8. Jangan
menahan kencing dan berak
9. Jangan
suka menggosok dan menggaruk dubur berlebihan
10. Jangan
mengejan / mengeden / ngeden berlebihan
11. Jika
tidak ingin pup / bab jangan dipaksa
12. Duduk
berendam pada air yang hangat
13. Minum
obat sesuai anjuran dokter
D.
JANTUNG
Jantung merupakan suatu
organ otot berongga yang terletak di pusat dada. Bagian kanan dan kiri jantung
masing masing memiliki ruang sebelah atas (atrium) yang mengumpulkan darah dan
ruang sebelah bawah (ventrikel) yang mengeluarkan darah. Agar darah hanya mengalir
dalam satu arah, maka ventrikel memiliki satu katup pada jalan masuk dan satu
katup pada jalan keluar.
Berikut bagian-bagian jantung :
a. Dinding
dan Otot Jantung
Dinding jantung terdiri
dari sel-sel unik yang disebut myocardium yang berisi otot jantung. Otot ini
merupakan jenis satu-satunya yang terdapat pada tubuh karena dia harus memiliki
oksigen sepanjang waktu untuk tetap hidup dan agar jantung yang melewati
pembuluh darah arteri koroner harus berlangsung secara kontiniu.
Inilah sebabnya penyempitan
pada arteri koroner, amat berbahaya terhadap jantung. Bila pembuluh arteri
menyempit, terjadilah hal-hal yang tidak diinginkan sakit jantung mulai dari
sakit dada, dan serangan jantung yang berpotensi meninggal mendadak. Adapun
rongga atau ruangan dalam jantung dibagi menjadi : 2 ruang atas disebut serambi
jantung atau atrium sebelah kanan dan kiri. Dan runag bawah disebut bilik
jantung atau ventrical sebelah kanan dan kiri. Ruangan-ruangan tersebut
dipisahkan oleh dinding otot tebal disebut septum
b. Klep
Jantung
Jantung memiliki 4 klep
yang berfungsi menentukan kearah mana darah mengalir, berapa besar alirannya,
dan kapan menghentikan aliran tersebut, adapun masing-masing klep adalah
1.
Klep tricuspid. Bila
membuka membiarkan darah mengalir dari bilik kanan pada waktu jantung relaksasi
dan menutup untuk mencegah darah mengalir kembali ke tubuh bila jantung
kontraksi.
2.
Klep mitral. Yang
mengkontrol darah mengalir antara serambi kiri dan bilik kiri.
3.
Klep Pulmic. Mengontrol
aliran darah dari bilik kanan ke arteri yang menyuplai darah ke paru-paru.
4.
Klep aorta, yang
memisahkan bilik kiri dengan aorta. Bilamana terbuka membiarkan darah mengalir
ke tubuh yaitu sewaktu jantung berkontraksi, dan tertutup bila jantung
relaksasi.
Jadi klep-klep jantung
membuka dan menutup aliran darah dalam rongga jantung, agar mengalir ke satu
arah mencegah terjadinya arus balik.
c. System
Listrik
System elektrik terdiri
dari dua node elektris yang terletak di dalam jantung. Yang pertama, disebut
sinoatrial node (SA), yang terdapat di bagian atas serambi kanan. Yang kedua,
disebut atrioventrical node (AV). Node-node ini memancarkan aliran listrik pada
waktu yang tepat, sehingga denyut jantung (irama ekspansi dan kontraksi)
terkoordinasi. System syaraf mengendalikan bekerjanaya system listrik tersebut
yang dapat mempercepat atau memperlambat laju denyut jantung, tergantung pada
sejauh mana pusat syaraf tersebut tegang atau relaks.
1. Fungsi
Jantung
Fungsi utama jantung
adalah menyediakan oksigen ke seluruh tubuh dan membersihkan tubuh dari hasil
metabolisme (karbondioksida). Jantung melaksanakan fungsi tersebut dengan
mengumpulkan darah yang kekurangan oksigen dari seluruh tubuh dan memompanya ke
dalam paru-paru, dimana darah akan mengambil oksigen dan membuang
karbondioksida; jantung kemudian mengumpulkan darah yang kaya oksigen dari
paru-paru dan memompanya ke jaringan di seluruh tubuh.
Pada saat berdenyut,
setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol); selanjutnya
jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut
sistol). Kedua atrium mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua
ventrikel juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan.
Darah yang kehabisan
oksigen dan mengandung banyak karbondioksida dari seluruh tubuh mengalir melalui
2 vena besar (vena cava) menuju ke dalam atrium kanan. Setelah atrium kanan
terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam ventrikel kanan.
Darah dari ventrikel
kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis, menuju ke
paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (kapiler)
yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan melepaskan karbondioksida
yang selanjutnya dihembuskan.
Darah yang kaya akan
oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium kiri. Peredaran
darah diantara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut
sirkulasi pulmoner.
Darah dalam atrium kiri
akan didorong ke dalam ventrikel kiri, yang selanjutnya akan memompa darah yang
kaya akan oksigen ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri
terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali
paru-paru.
Pembuluh Darah
·
Keseluruhan sistem
peredaran (sistem kardiovaskuler) terdiri dari arteri, arteriola, kapiler,
venula dan vena.
Arteri
(kuat dan lentur) membawa darah dari jantung dan menanggung tekanan darah yang
paling tinggi. Kelenturannya membantu mempertahankan tekanan darah diantara
denyut jantung. Arteri yang lebih kecil dan arteriola memiliki dinding berotot
yang menyesuaikan diameternya untuk meningkatkan atau menurunkan aliran darah
ke daerah tertentu.
·
Kapiler merupakan
pembuluh darah yang halus dan berdinding sangat tipis, yang berfungsi sebagai
jembatan diantara arteri (membawa darah dari jantung) dan vena membawa darah
kembali ke jantung). Kapiler memungkinkan oksigen dan zat makanan berpindah
dari darah ke dalam jaringan dan memungkinkan hasil metabolisme berpindah dari
jaringan ke dalam darah. - Dari kapiler, darah mengalir ke dalam venula lalu ke
dalam vena, yang akan membawa darah kembali ke jantung. Vena memiliki dinding
yang tipis, tetapi biasanya diameternya lebih besar daripada arteri; sehingga
vena mengangkut darah dalam volume yang sama tetapi dengan kecepatan yang lebih
rendah dan tidak terlalu dibawah tekanan.
Pasokan Darah ke Jantung
Otot jantung
(miokardium) sendiri menerima sebagian dari sejumlah volume darah yang mengalir
melalui atrium dan ventrikel suatu sistem arteri dan vena (sirkulasi koroner)
menyediakan darah yang kaya akan oksigen untuk miokardium dan kemudian
mengembalikan darah yang tidak mengandung oksigen ke dalam atrium kanan. Arteri
koroner kanan dan arteri koroner kiri merupakan cabang dari aorta; vena kardiak
mengalirkan darah ke dalam sinurskoroner, yang akan mengembalikan darah ke
dalam atrium kanan. Sebagian besar darah mengalir ke dalam sirkulasi koroner
pada saat jantung sedang mengendur diantara denyutnya (selama diastol
ventrikuler).
2.
Penyakit
Yang Menyerang Jantung
Penyakit jantung adalah
penyakit yang mengganggu sistem pembuluh darah atau lebih tepatnya menyerang
jantung dan urat-urat darah. Beberapa jenis penyakit jantung seperti jantung koroner,
serangan jantung, tekanan darah tinggi, stroke, sakit di dada (biasa disebut
“angina”) dan penyakit jantung rematik. Stroke disebabkan oleh kurangnya aliran
darah yang mengalir ke otak yang terkadang menyebabkan pendarahan di otak.
Namun, tidak semua
jenis penyakit jantung disebabkan oleh terserangnya pembuluh darah. Berikut ini
beberapa gangguan lain pada jantung, yaitu:
1.
Penyakit Arteri Koroner atau Penyakita Jantung Koroner: adalah penyumbatan arteri koroner,
pembuluh darah yang memasok darah beroksigen ke otot jantung
(miokardium), Karena tersumbat, maka aliran darah menjadi lambat dan
menyebabkan jantung kekurangan oksigen dan nutrisi. Penyumbatan ini
disebabkan oleh plak yang melapisi dinding bagian dalam pembuluh darah. Plak
tersebut terbuat dari kolesterol dan zat-zat lain. Gejala penyakit jantung ini
adalah rasa tidak nyaman dan nyeri di dada, rasa terbakar dalam rongga dada,
sesak napas, keringat dingin, mual, dan denyut jantung tidak teratur. Dan bila
arteri koroner tersumbat sama sekali, maka dapat mengakibatkan serangan
jantung.
2.
Kardiomiopati: atau penyakit otot jantung disebabkan karena penurunan
fungsi dari miokardium atau otot jantung dan akhirnya berujung pada gagal
jantung. Penyebab penyakit ini adalah penyumbatan, radang pada otot
jantung, dan konsumsi alkohol. Gejalanya mencakup sesak napas, jantung
berdebar, pusing, kelelahan, irama jantung yang tidak normal, dan pembengkakan
di kaki.
3.
Penyakit Jantung Iskemik: penyakit jantung ini disebabkan
penyumbatan parsial aliran darah ke jantung. Tanda-tanda dan gejala termasuk
nyeri di daerah dada tengah dan lengan kiri, kekencangan di dada, berkeringat
dan penebalan pada tendon Achilles.
4.
Gagal Jantung: Gagal jantung disebabkan karena gangguan jantung
fungsional. Kegagalan jantung bisa berupa sistolik atau diastolik. Tanda-tanda
mencakup sesak napas, buang air kecil kelelahan, malam hari dan pembengkakan
hati dan kelainan fungsi berikutnya dalam hati.
5.
Penyakit Jantung hipertensi: Ini penyakit jantung disebabkan
oleh peningkatan tekanan darah yang tinggi. Gejala dari penyakit ini adalah
nyeri dada, jantung berdebar dan sesak napas.
6.
Penyakit Jantung Inflamasi: penyakit jantung inflamasi
disebabkan karena peradangan pada otot jantung atau jaringan di sekitarnya.
Peradangan bisa saja diakibatkan infeksi ataupun serangan virus. Peradangan
biasanya terjadi pada endokardium dan katup jantung, inflamasi kardiomegali dan
radang pada otot jantung.
7.
Penyakit Katup Jantung: Katup Jantung mengatur aliran
darah melalui empat bilik jantung. Kegagalan katup jantung dapat mengakibatkan
regurgitasi (aliran balik). Katup jantung bisa saja tidak membuka secara
sempurna, sehingga menumbat aliran jantung dan mengakibatkan stenosis. Penyakit
ini akan mengganggu kemampuan jantung untuk memompa darah. Gejalanya terdiri
dari kelelahan, jantung berdebar, nyeri dada, serangan tiba-tiba batuk,
perubahan tekanan darah, sesak napas dan kaki bengkak.
E.
GINJAL
Ginjal adalah salah satu organ manusia yang berfungsi
untuk menyaring kotoran dari darah dan membuangnya bersama dengan urin atau
kencing. Jadi ginjal ini merupakan bagian dari sistem ekskresi atau sistem
pembuangan dalam tubuh kita.
Ginjal
merupakan salah satu bagian dari sistem ekskresi pada manusia. Terdapat sepasang ginjal
pada manusia. Panjang ginjal manusia sekitar 10 cm dengan berat kurang lebih
200 gram. Sebagai alat
ekskresi,
ginjal mengeluarkan sisa penyaringan darah yang berupa urine.
Fungsi utama ginjaladalah mengekskresikan zat-zat sisa
metabolisme yang mengandung nitrogen misalnya amonia. Amonia adalah hasil
pemecahan protein dan bermacam-macam garam, melalui proses deaminasi atau
proses pembusukan mikroba dalam usus. Selain itu, ginjal juga berfungsi
mengeksresikan zat yang jumlahnya berlebihan, misalnya vitamin yang larut dalam
air; mempertahankan cairan ekstraselular dengan jalan mengeluarkan air bila
berlebihan; serta mempertahankan keseimbangan asam dan basa. Sekresi dari
ginjal berupa urin.
1.
Struktur Ginjal
Bentuk
ginjal seperti kacang merah, jumlahnya sepasang dan terletak di dorsal kiri
dan kanan tulang belakang di daerah pinggang. Berat ginjal diperkirakan 0,5%
dari berat badan, dan panjangnya ± 10 cm. Setiap menit 20-25% darah dipompa
oleh jantung yang mengalir menuju ginjal.
Ginjal terdiri dari tiga bagian utama yaitu:
a.
korteks (bagian luar)
b.
medulla (sumsum ginjal)
c.
pelvis renalis (rongga ginjal).
Bagian korteks ginjal mengandung banyak sekali
nefron ± 100 juta sehingga permukaan kapiler ginjal menjadi luas, akibatnya
perembesan zat buangan menjadi banyak. Setiap nefron terdiri atas badan
Malphigi dan tubulus (saluran) yang panjang. Pada badan Malphigi terdapat
kapsul Bowman yang bentuknya seperti mangkuk atau piala yang berupa selaput sel
pipih. Kapsul Bowman membungkus glomerulus. Glomerulus berbentuk jalinan
kapiler arterial. Tubulus pada badan Malphigi adalah tubulus proksimal yang
bergulung dekat kapsul Bowman yang pada dinding sel terdapat banyak sekali
mitokondria. Tubulus yang kedua adalah tubulus distal.
Pada rongga ginjalbermuara pembuluh pengumpul. Rongga
ginjal dihubungkan oleh ureter (berupa saluran) ke kandung kencing (vesika
urinaria) yang berfungsi sebagai tempat penampungan sementara urin sebelum
keluar tubuh. Dari kandung kencing menuju luar tubuh urin melewati saluran yang
disebut uretra.
2. Proses-proses di dalam Ginjal
Di dalam ginjal terjadi rangkaian prows
filtrasi, reabsorbsi, dan augmentasi.
a.
Penyaringan (filtrasi)
Filtrasi terjadi pada kapiler glomerulus pada
kapsul Bowman. Pada glomerulus terdapat sel-sel endotelium kapiler yang berpori
(podosit) sehingga mempermudah proses penyaringan. Beberapa faktor yang
mempermudah proses penyaringan adalah tekanan hidrolik dan permeabilitias yang
tinggi pada glomerulus. Selain penyaringan, di glomelurus terjadi pula
pengikatan kembali sel-sel darah, keping darah, dan sebagian besar protein
plasma. Bahan-bahan kecil terlarut dalam plasma, seperti glukosa, asam amino,
natrium, kalium, klorida, bikarbonat, garam lain, dan urea melewati saringan dan
menjadi bagian dari endapan.
Hasil penyaringan di glomerulus berupa filtrat
glomerulus (urin primer) yang komposisinya serupa dengan darah tetapi tidak mengandung
protein. Pada filtrat glomerulus masih dapat ditemukan asam amino, glukosa,
natrium, kalium, dan garamgaram lainnya.
b.
Penyerapan kembali (Reabsorbsi)
Volume urin manusia hanya 1% dari filtrat
glomerulus. Oleh karena itu, 99% filtrat glomerulus akan direabsorbsi secara
aktif pada tubulus kontortus proksimal dan terjadi penambahan zat-zat sisa
serta urea pada tubulus kontortus distal.
Substansi yang masih berguna seperti glukosa
dan asam amino dikembalikan ke darah. Sisa sampah kelebihan garam, dan bahan
lain pada filtrat dikeluarkan dalam urin. Tiap hari tabung ginjal mereabsorbsi
lebih dari 178 liter air, 1200 g garam, dan 150 g glukosa. Sebagian besar dari
zat-zat ini direabsorbsi beberapa kali.
Setelah terjadi reabsorbsi maka tubulus akan
menghasilkan urin seku Zder yang komposisinya sangat berbeda dengan urin
primer. Pada urin sekunder, zat-zat yang masih diperlukan tidak akan ditemukan
lagi. Sebaliknya, konsentrasi zat-zat sisa metabolisme yang bersifat racun
bertambah, misalnya ureum dari 0,03`, dalam urin primer dapat mencapai 2% dalam
urin sekunder.
Meresapnya zat pada tubulus ini melalui dua
cara. Gula dan asam mino meresap melalui peristiwa difusi, sedangkan air
melalui peristiwa osn osis. Reabsorbsi air terjadi pada tubulus proksimal dan
tubulus distal.
c.
Augmentasi
Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa
dan urea yang mulai terjadi di tubulus kontortus distal. Komposisi urin yang
dikeluarkan lewat ureter adalah 96% air, 1,5% garam, 2,5% urea, dan sisa
substansi lain, misalnya pigmen empedu yang berfungsi memberi warm dan bau pada
urin.
3. Hal-hal yang Mempengaruhi
Produksi Urin
Hormon anti diuretik (ADH) yang dihasilkan oleh
kelenjar hipofisisposterior akan mempengaruhi penyerapan air pada
bagian tubulus distal karma meningkatkan permeabilitias sel terhadap air. Jika
hormon ADH rendah maka penyerapan air berkurang sehingga urin menjadi banyak
dan encer. Sebaliknya, jika hormon ADH banyak, penyerapan air banyak sehingga
urin sedikit dan pekat. Kehilangan kemampuan mensekresi ADH menyebabkan
penyakti diabetes insipidus. Penderitanya akan menghasilkan urin yang sangat
encer.
Selain ADH, banyak sedikitnya urin dipengaruhi
pula oleh faktor-faktor berikut :
a.
Jumlah air yang diminum
Akibat banyaknya air yang diminum, akan
menurunkan konsentrasi protein yang dapat menyebabkan tekanan koloid protein
menurun sehingga tekanan filtrasi kurang efektif. Hasilnya, urin yang
diproduksi banyak.
b.
Saraf
Rangsangan pada saraf ginjal akan menyebabkan
penyempitan duktus aferen sehingga aliran darah ke glomerulus berkurang.
Akibatnya, filtrasi kurang efektif karena tekanan darah menurun.
c.
Banyak sedikitnya hormon insulin
Apabila hormon insulin kurang (penderita
diabetes melitus), kadar gula dalam darah akan dikeluarkan lewat tubulus
distal. Kelebihan kadar gula dalam tubulus distal mengganggu proses penyerapan
air, sehingga orang akan sering mengeluarkan urin.
4. Fungsi Ginjal
Berikut adalah beberapa fungsi
ginjal manusia, yaitu :
1. Menyaring Darah
Konsumsi
makanan yang kita makan setiap hari sebagai penghasil energi setelah melalui
proses pencernaan pastilah akan menghasilkan banyak zat sisa dan limbah serta
racun atau toksin. Zat-zat tersebutlah yang akan dikeluarkan oleh ginjal karena
jika tidak maka akan sangat berbahaya bagi tubuh kita.
Nefron
adalah salah satu bagian ginjal yang menjalankan fungsi ini. Apabila seseorang
tidak memiliki ginjal, maka orang tersebut akan mati karena tubuhnya teracuni
oleh kotoran yang dihasilkan oleh tubuh manusia itu sendiri. Untuk melakukan
hal tersebut, ginjal harus menyaring sekitar 200 liter darah dan menghasilkan 2
liter zat-zat sisa dan air per harinya. Jadi, bisa disimpulkan bahwa Anda buang
air kecil sebanyak kurang lebih 2 liter per harinya.
2. Mempertahankan keseimbangan Kadar Asam dan Basa
Ginjal
berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan
tubuh dengan cara mengeluarkan kelebihan asam/basa melalui urine.
3. Mengekskresikan zat-zat yang merugikan bagi tubuh
Ginjal
akan mengekskresikan (mengeluarkan) zat-zat yang merugikan bagi tubuh seperti
urea, asam urat, amoniak, creatinin, garam anorganik, bakteri, dan juga
obat-obatan. Jika zat tersebut tidak dikeluarkan maka akan menjadi racun yang
dapat membahayakan kesehatan di dalam tubuh.
4. Memproses Ulang Zat
Ginjal
akan mengembalikan kembali zat yang masih berguna bagi tubuh kembali menuju
darah. Zat tersebut berupa glukosa, garam, air, dan asam amino. Proses
pengembalian zat yang masih berguna ke dalam darah disebut reabsorpsi.
5. Mengatur Volume Cairan dalam Darah
Ginjal
dapat mengontrol jumlah cairan darah yang dipertahnkan agar tetap seimbang
didalam tubuh. Tanpa adanya control dari ginjal maka tubuh akan menjadi kering
karena kekurangan cairan darah atau sebaliknya, tubuh tenggelam karena
kebanjiran cairan didalam tubuh yang menumpuk tidak terbuang.
6. Mengatur Keseimbangan Kandungan Kimia dalam Darah
Salah satu contohnya yaitu
mengatur kadar garam didalam darah.
7. Mengendalikan Kadar Gula dalam Darah
Ginjal
amat penting untuk mengatur kelebihan atau kekurangan gula dalam darah dengan
menggunakan hormon insulin dan adrenalin. Ini penting untuk menghindari
diabetes. Insulin berfungsi sebagai hormon penurun kadar gula dalam darah jika
kadar gula dalam darah berlebih. Adrenalin berfungsi untuk menaikkan kadar gula
dalam darah jika kadar gula di dalam darah tidak mencukupi.
8. Penghasil Zat dan Hormon
Ginjal
merupakan penghasil zat atau hormon tertentu seperti eritropoietin, kalsitriol,
dan renin. Hormon yang dihasilkan oleh ginjal yaitu hormon eritroprotein atau
yang disingkat dengan EPO berfungsi untuk merangsang peningkatan laju
pembentukan sel darah merah oleh sumsum tulang. Renin berfungsi untuk mengatur
tekanan darah di dalam tubuh, sementara kalsitriol merupakan fungsi ginjal
untuk membentuk vitamin D, menjaga keseimbangan kimia di dalam tubuh, serta
untuk mempertahankan kalsium di dalam tulang yang ada di dalam tubuh.
9. Menjaga Tekanan Osmosis
Ginjal
menjaga tekanan osmosis dengan cara mengatur keseimbangan garam-garam di dalam
tubuh.
10. Menjaga Darah
Ginjal
berfungsi sebagai penjaga kadar pH darah agar tidak terlalu asam. Ginjal
mempertahankan pH plasma darah pada kisaran 7,4 melalui pertukaran ion
hidronium dan hidroksil. Akibatnya, urine yang dihasilkan dapat bersifat asam
pada pH 5 atau alkalis pada pH 8.
Gejala-gejala pentingyang berkaitan dengan menurunnya daya kerja
ginjal:
2.
Penimbunan sampah dalam darah;menyebabkan
kelelahan, sekujur tubuh terasa sakit2an, gatal, kramp, mudah lupa, susah
tidur, mual2, tak ada nafsu makan, daya tahan tubuh terhadap infeksi sangat
berkurang.
3.
Masalah keseimbangan cairan;menyebabkan
penimbunan cairan juga mengeringkan cairan. Penimbunan cairan dengan tanda2
pergelangan kaki bengkak, juga wajah membengkak. Sebaliknya tanda2 pengeringan
cairan bisa dilihat dari mata yang sangat cekung, mulut kering, hampir tidak
ada lendir dalam mulut.
4.
Gangguan hormon;Dengan berkurangnya daya kerja
ginjal, bisa menyebabkan ginjal menghasilkan lebih banyak/ekstra hormon.
Akibatnya menambah hormon tekanan darah, sebaliknya hormon2 yang lain
berkurang. Ini yang menyebabkan tubuh kekurangan darah, lelah, juga menyebabkan
tulang rapuh.
5.
Penyakit Yang Menyerang Ginjal
Ginjal dapat mengalami gangguan yang
dapat menyebabkan masalah seperti gagalnya proses penyaringan hingga ginjal
tidak dapat menghasilkan urin. Berikut jenis-jenis penyakit yang
dapat menyerang ginjal.
1.
Batu Ginjal
Mungkin kata batu ginjal sudah
sangat familiar di telinga kita. Batu ginjal di sebabkan karena terkumpulnya
mineral dan benda-benda organik pada organ ginjal tersebut. Batu ginjal yang
berukuran kecil dapat keluar dari badan dengan sendirinya. Namun batu ginjal
yang berukuran lebih besar dapat di atasi dengan cara pembedahan. Beberapa hal
dapat memperparah batu ginjal tersebut seperti berkurangnya volume cairan dan
bertumpuknya mineral. Sehingga membuat terganggunya keseimbangan yang sempurna
antara cairan dan larutan yang ada dalam organ ginjal tersebut.
2.
Gagal Ginjal
Anda mungkin juga sangat tidak asing
lagi dengan gangguan pada organ ginjal tersebut. Gagal ginjal akan
mengakibatkan hilangnya sebagian dan bahkan keseluruhan fungsi organ ginjal
pada tubuh kita.Gagal ginjal tersebut terjadi karena rusaknya tubulus di dalam
organ ginjal karena obat-obatan atau larutan organik seperti karbon
tetraklorida, aseton serta etilen glikol, dan bersingungan dengan senyawa logam
seperti merkuri, timah serta uranium. Gagal ginjal ini juga disebabkan karena
penyaket diaabetes yang dapat merusak medula atau bagian dalam ginjal serta
karena kelebihan garam kalsium yang berada pada organ ginjal tersebut.
3.
Pyelonephrits
Merupakan infeksi dan peradangan
jaringan pada organ ginjal dan renal pelvis ( yaitu ruang yang terbentuk dari
perluasan ujung atas dari ureter tubulus yang mana menyalurkan urin ke kandung
kemih). Pyelonephritis ini biasanya disebabkan karena bakteri dan merupakan
salah satu kelainan pada organ ginjal yang paling sering terjadi dan juga
merupakan salah satu kelainana ginjal yang dapat menjadi kronis serta akut.
4.
Glomerulonephritis
Merupakan salah satu penyakit pada
organ ginjal yang sering terjadi pula. Penyakit tersebut di akibatkan karena
sistem imun tubuh yang kita miliki lumpuh. Gejala penyakit pada ginjal tersebut
yaitu adanya darah dalam urine kita, pembengkakan pada jaringan tubuh serta
adanya kandungan protein dalam urine yang mana di sebabkan karena bakteri
streptococcal. Pada banyak kasus, penyakit ini dapat sembuh dengan sendirinya
meskipun tanpa pengobatan.
5.
Albuminuria
Albuminuria adalah penyakit yang terjadi akibat ginjal tidak
bisa melakukan proses penyaringan, khususnya penyaringan protein. Karena
protein (albumin) tidak disaring, maka protein tersebut dapat keluar bersama
urin.
6.
Batu ginjal
Batu ginjal merupakan penyakit yang terjadi karena adanya
sesuatu yang mengendap pada rongga ginjal atau kandung kemih. Endapan tersebut
dapat terbentuk dari senyawa kalsium dan penumpukan asam urat. Sering menahan
buang air kecil dan kurang minum dapat menjadi penyebab terbentuknya batu
ginjal. Selain itu, batu ginjal juga dapat disebabkan oleh kelainan metabolisme
yang menyebabkan terjadinya penumpukan asam urat dan senyawa kalsium.
Penyakit batu ginjal dapat diatasi dengan obat-obatan
tertentu. Dengan perkembangan teknologi, batu ginjal dapat dihancurkan dengan
menggunakan sinar laser. Batu ginjal akan menjadi serpihan kecil yang kemudian
keluar bersama urin. Namun, pengobatan dengan obat-obatan dan sinar laser hanya
untuk batu ginjal yang berukuran kecil. Batu ginjal yang sudah membesar dapat
diangkat melalui proses operasi.
7.
Diabetes melitus
Diabetes melitus (kencing manis) merupakan penyakit yang
disebabkan oleh rendahnya kadar hormon insulin yang ada dalam tubuh. Kadar
insulin yang rendah dapat mengganggu proses perombakan glukosa menjadi
glikogen, akibatknya kadar gluosa yang ada di dalam darah mengalami
peningkatan. Kadar glukosa yang meningkat tidak dapat diserap kembali sehingga
glukosa akan keluar bersama dengan urin.
8.
Diabetes insipidus
Diabetes insipidus adalah penyakit akibat kekurangan hormon
ADH (hormon anti diuretik). Hormon ADH adalah hormon yang berfungsi untuk
mempermudah proses penyerapan air pada pembuluh distal dan pembuluh pengumpul.
Bila konsentrasi air yang ada dalam darah turun (cairan darah lebih pekat),
maka akan terjadi sekresi hormon ADH dan hormon tersebut dialirkan bersama
dengan darah. Urin yang dihasilkan nantinya berjumlah sedikit.
Sebaliknya, bila darah mengandung konsentrasi air yang
tinggi (darah lebih encer), maka hormon ADH yang disekresikan berkurang dan
urin yang dihasilkan banyak dan encer. Pada penderita diabetes insipidus,
volume urin yang dihasilkan lebih banyak dari keadaan normal, bahkan bisa
sampai 30 kali dari volume urin yang normal. Akibatnya, buang air kecil sering
dilakukan oleh penderita.
9.
Nefritis
Nefritis merupakan penyakit infeksi
pada ginjal. Infeksi tersebut dapat disebabkan oleh bakteri Streptococcus yang
masuk melalui saluran pernapasan lalu ikut terbawa oleh darah menuju ginjal.
Infeksi ini menyebabkan peradangan. Peradangan tersebut menyebabkan
ketidakmampuan ginjal untuk menyaring sel-sel darah dan protein yang masuk
bersama dengan urin primer. Seain itu, peradangan juga dapat menyebabkan urea
yang masuk ke dalam darah melebihi batas normal. Kondisi ini disebut dengan
uremia. Adanya urea di dalam darah dapat menyebabkan penyerapan air terganggu,
kemudian air akan mengumpul pada kaki atau bagian tubuh lainnya. Kondisi ini
disebut dengan edema.
F.
ALAT
KELAMIN
1.
Pengertian
Alat Reproduksi Wanita Dan Fungsinya
Anatomi alat reproduksi
wanita memang dibuat rumit dimana terdapat dua percabangan indung telur. Setiap
bulan kedua indung telur ini bergantian menghasilkan sel telur. Di dalam organ
reproduksi wanita juga terdapat bermacam-macam kelenjar yang mempunyai peran
masing-masing dalam sistem reproduksi wanita.
Alat Reproduksi Wanita, terdiri dari
genetalia interna dan eksterna. Genetalia interna antara lain :
Gambar 2. Letak organ reproduksi wanita
a.
Rahim
Rahim atau yang biasa
disebut dengan uterus merupakan alat reproduksi wanita yang paling utama. Salah
satu ujungnya adalah leher rahim (serviks) dan ujung yang lainnya adalah tabung
falopian (tuba fallopi). Rahim berada di pelvis dan dorsal ke kandung kemih dan
ventral ke rectum. Rahim ditahan oleh beberapa ligament. Pada kondisi tidak
hamil, ukuran rahim hanyalah beberapa centimeter saja. Di dalam rahim banyak
terdapat otot. Lapisan permanen jaringan otot yang terdalam disebut dengan
endometrium.
Fungsi utama rahim
adalah menerima pembuahan ovum yang tertanam ke dalamendometrium dan dapat
makanan dari pembuluh darah. Ovum yang dibuahi menjadi embrio dan berkembang
menjadi fetus. Setelah itu akan menjadi gestates hingga kelahiran. Jika terjadi
kehamilan rahim akan didorong ke dalam perut sampai ke perluasannya.
- tempat terjadinya menstruasi
- tempat dimana ovum yang telah dibuahi tertanam (implantasi) dan berkembang menjadi janin
- mengeluarkan janin selama persalinan
b.
Indung
Telur (Ovarium)
Indung telur atau
ovarium merupakan kelenjar kelamin yang dimiliki oleh wanita. Terdapat dua
ovarium dalam sistem reproduksi wanita. Ovarium berfungsi memproduksi sel telur
dan mengeluarkan hormon steroid dan peptide seperti estrogen dan progesteron.
Hormon estrogen dan progesteron ini berperan dalam persiapan dinding rahim
untuk implantasi telur yang dibuahi. Hormon-hormon ini juga berperan memberikan
sinyal pada kelenjar hipotalamus dan pituari dalam mengatur siklus menstruasi.
Setelah sel telur diovulasikan maka akan masuk ke tuba fallopi dan bergerak
menuju rahim. Jika ada sperma yang masuk maka sel telur akan melakukan
implantasi pada dinding uterus dan berkembang menjadi proses kehamilan.
c.
Tuba
Fallopi
Tuba fallopi atau
tabung falopi merupakan dua buah saluran halus yang menghubungkan ovarium
dengan rahim. Panjang tuba falopi pada manusia adalah antara 7 hingga 14 cm.
Saat sel telur berkembang dalam ovarium, ia akan diselubungi folikel ovarium.
Apabila sel telur matang, maka folikel dan dinding ovarium akan runtuh dan
membuat sel telur berpindah memasuki tuba fallopi dan dilanjutkan ke rahim
dengan bantuan cilia.
d.
Leher
Rahim (Serviks)
Leher rahim atau
serviks merupakan bagian dari alat reproduksi wanita yang terletak di bagian
bawah rahim. Tugas serviks ini adalah membantu jalannya sperma dari vagina
menuju rahim. Leher rahim mengeluarkan lendir tertentu dengan tugas yang
berbeda-beda dan berada di daerah yang berbeda-beda pula.
e.
Vagina
Vagina adalah saluran
berbentuk tabung yang menghubungkan rahim ke bagian luar tubuh wanita. Vagina
merupakan alat reproduksi yang berada di bagian paling luar seperti halnya
penis pada pria. Vagina dapat menghasilkan berbagai macam sekresi, seperti
keringat, skene pada vulva, cairan endometrial, oviductal, cervical mucus dam
lain-lain. Sekresi pada dinding vagina itu sendiri adalah sesuatu yang dapat
meningkatkan gairah seksual pada wanita.
Vagina merupakan organ
reproduksi wanita yang begitu rentan terkena infeksi karena batas antara uretra
dengan anus sangat dekat. Sehingga dapat menimbulkan kuman penyakit seperti
jamur, bakteri maupun virus yang mudah masuk ke liang vagina. Infeksi dalam
vagina juga dapat terjadi karena terganggunya keseimbangan ekosistem. Ekosistem
vagina adalah sebuah lingkaran kehidupan yang dipengaruhi oleh dua unsur utama,
yaitu estrogen dan bakteri Lactobacillus, bakteri yang baik. Dalam ekosistem
normal di dalam vagina terdapat berbagai macam bakteri, sekitar 95 persen
lactobacillus dan 5 persen adalah pathogen (bakteri yang jahat). Walaupun
terdapat bakteri pathogen, namun tidak akan mengganggu selama kondisi ekosistem
vagina masih seimbang. Keseimbangan akan terganggu apabila derajat keasaman
menurun, pertahanan alamiah akan turun dan rentan terhadap infeksi.
Ekosistem vagina yang
tidak seimbang bisa disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya adalah
kontrasepsi oral, diabetes mellitus, antibiotika, darah haid, cairan sperma,
douching, dan gangguan hormon seperti pubertas, kehamilan atau menopause. Anda
dapat mengatasi hal tersebut dengan selalu merawat kebersihan vagina anda.
f.
Ligamentum
Berfungsi untuk
mengikat atau menahan organ-organ reproduksi wanita agar terfiksasi dengan baik
pada tempatnya, tidak bergerak dan berhubungan dengan organ sekitarnya.
Genetalia Eksterna, antara lain:
Gambar 4. Anatomi sistem reproduksi
wanita
a. Mons
Veneris
Berfungsi untuk
melindungi alat genetalia dari masuknya kotoran selain itu untuk estetika.
b. Labia
Mayora
Berfungsi untuk
menutupi orga-organ genetalia di dalamnya dan mengeluarkan cairan pelumas pada
saat menerima rangsangan seksual.
c. Labia
Minora
Berfungsi untuk
menutupi orga-organ genetalia di dalamnya serta merupakan daerah erotik yang
mengandung pambuluh darah dan syaraf.
d. Klitoris
Merupakan daerah erotik
utama pada wanita yang akan membesar dan mengeras apabila mendapatkan
rangsangan seksual.
e. Vestibulum
Berfungsi untuk
mengeluarkan cairan apabila ada rangsangan seksual yang berguna untuk melumasi
vagina pada saat bersenggama.
d. Hymen
Merupakan lapisan tipis
yang menutupi sebagian besar dari introitus vagina, membentuk lubang sebesar
ibu jari sehingga darah haid maupun sekret dan cairan dari genetalia interrnal
dapat mengalir keluar.
2.
Pengertian
Alat Reproduksi Pria Dan Fungsinya
Organ reproduksi dalam
pria terdiri atas testis, saluran pengeluaran dan kelenjar asesoris.
Genetalia
interna antara lain:
a. Testis
Testis (gonad jantan)
berbentuk oval dan terletak didalam kantung pelir (skrotum). Testis berjumlah
sepasang (testes = jamak). Testis terdapat di bagian tubuh sebelah kiri dan
kanan. Testis kiri dan kanan dibatasi oleh suatu sekat yang terdiri dari serat
jaringan ikat dan otot polos.
Fungsi testis secara
umum merupakan alat untuk memproduksi sperma dan hormon kelamin jantan yang
disebut testoteron.
Spermatogenesis terjadi
di dalam di dalam testis, tepatnya pada tubulus seminiferus. Spermatogenesis
mencakup pematangan sel epitel germinal dengan melalui proses pembelahan dan
diferensiasi sel, yang mana bertujuan untuk membentu sperma fungsional.
Pematangan sel terjadi di tubulus seminiferus yang kemudian disimpan di
epididimis.
b. Saluran
Pengeluaran
Saluran pengeluaran
pada organ reproduksi dalam pria terdiri dari epididimis, vas deferens, saluran
ejakulasi dan uretra.
c. Epididimis
Epididimis merupakan
saluran berkelok-kelok di dalam skrotum yang keluar dari testis. Epididimis
berjumlah sepasang di sebelah kanan dan kiri. Epididimis berfungsi sebagai
tempat penyimpanan sementara sperma sampai sperma menjadi matang dan bergerak
menuju vas deferens.
d. Vas
deferens
Vas deferens atau
saluran sperma (duktus deferens) merupakan saluran lurus yang mengarah ke atas
dan merupakan lanjutan dari epididimis. Vas deferens tidak menempel pada testis
dan ujung salurannya terdapat di dalam kelenjar prostat. Vas deferens berfungsi
sebagai saluran tempat jalannya sperma dari epididimis menuju kantung semen
atau kantung mani (vesikula seminalis).
e. Saluran
ejakulasi
Saluran ejakulasi
merupakan saluran pendek yang menghubungkan kantung semen dengan uretra.
Saluran ini berfungsi untuk mengeluarkan sperma agar masuk ke dalam uretra.
Uretra Uretra merupakan saluran akhir reproduksi yang terdapat di dalam penis.
Uretra berfungsi sebagai saluran kelamin yang berasal dari kantung semen dan
saluran untuk membuang urin dari kantung kemih.
f. Kelenjar
Asesoris
Selama sperma melalui
saluran pengeluaran, terjadi penambahan berbagai getah kelamin yang dihasilkan
oleh kelenjar asesoris. Getah-getah ini berfungsi untuk mempertahankan
kelangsungan hidup dan pergerakakan sperma. Kelenjar asesoris merupakan
kelenjar kelamin yang terdiri dari vesikula seminalis, kelenjar prostat dan
kelenjar Cowper.
g. Vesikula
seminalis
Vesikula seminalis atau
kantung semen (kantung mani) merupakan kelenjar berlekuk-lekuk yang terletak di
belakang kantung kemih. Dinding vesikula seminalis menghasilkan zat makanan
yang merupakan sumber makanan bagi sperma.
h. Kelenjar
prostat (penghasil cairan
basa untuk melindungi sperma)
Kelenjar prostat
melingkari bagian atas uretra dan terletak di bagian bawah kantung kemih. Kelenjar prostat adalah kelenjar pensekresi terbesar.
Cairan prostat bersifat encer dan seperti susu, mengandung enzim antikoagulan,
sitrat (nutrient bagi sperma), sedikit asam, kolesterol, garam dan fosfolipid
yang berperan untuk kelangsungan hidup sperma.
Gambar. Kelenjar prostat
i. Kelenjar
Cowper (penghasil lendir untuk melumasi saluran sperma)
Kelenjar Cowper
(kelenjar bulbouretra) merupakan kelenjar yang salurannya langsung menuju
uretra. Kelenjar Cowper menghasilkan getah yang bersifat alkali (basa).
Genetalia
eksterna antara lain:
a. Penis
Penis (dari bahasa
Latin yang artinya “ekor”, akar katanya sama dengan phallus, yang berarti sama)
adalah alat kelamin jantan. Penis merupakan organ eksternal, karena berada di
luar ruang tubuh. Pada manusia, penis terdiri atas tiga bangunan silinder
berisi jaringan spons. Dua rongga yang terletak di bagian atas berupa jaringan
spons korpus kavernosa. Satu rongga lagi berada di bagian bawah yang berupa
jaringan spons korpus spongiosum yang membungkus uretra. Ujung penis disebut
dengan glan penis. Uretra pada penis dikelilingi oleh jaringan erektil yang
rongga-rongganya banyak mengandung pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa.
Bila ada suatu rangsangan, rongga tersebut akan terisi penuh oleh darah
sehingga penis menjadi tegang dan mengembang (ereksi).
Fungsi penis secara
biologi adalah sebagai alat pembuangan sisa metabolisme berwujud cairan
(urinasi) dan sebagai alat bantu reproduksi. Penis sejati dimiliki oleh
mamalia. Reptilia tidak memiliki penis sejati karena hanya berupa tonjolan
kecil serta tidak tampak dari luar, sehingga disebut sebagai hemipenis (setengah
penis).
Gambar .
Struktur penis
b. Skrotum
Skrotum adalah kantung
(terdiri dari kulit dan otot) yang membungkus testis atau buah zakar. Skrotum
terletak di antara penis dan anus serta di depan perineum. Pada wanita, bagian
ini serupa dengan labia mayora. Skrotum berjumlah sepasang, yaitu skrotum kanan
dan skrotum kiri. Di antara skrotum kanan dan skrotum kiri dibatasi oleh sekat
yang berupa jaringan ikat dan otot polos (otot
dartos). Otot dartos berfungsi untuk menggerakan skrotum sehingga dapat mengerut
dan mengendur. Di dalam skrotum juga tedapat serat-serat otot yang berasal dari
penerusan otot lurik dinding perut yang disebut otot kremaster. Otot ini bertindak sebagai pengatur suhu lingkungan
testis agar kondisinya stabil. Proses pembentukan sperma (spermatogenesis)
membutuhkan suhu yang stabil, yaitu beberapa derajat lebih rendah daripada suhu
tubuh. Pada skrotum manusia dan beberapa mamalia bisa terdapat rambut pubis.
Rambut pubis mulai tumbuh sejak masa pubertas.
Fungsi utama skrotum
adalah untuk memberikan kepada testis suatu lingkungan yang memiliki suhu 1-8oC
lebih dingin dibandingkan temperature rongga tubuh. Fungsi ini dapat terlaksana
disebabkan adanya pengaturan oleh sistem otot rangkap yang menarik testis
mendekati dinding tubuh untuk memanasi testis atau membiarkan testis menjauhi
dinding tubuh agar lebih dingin. Pada manusia, suhu testis sekitar 34°C.
Pengaturan suhu dilakukan dengan mengeratkan atau melonggarkan skrotum,
sehingga testis dapat bergerak mendekat atau menjauhi tubuh. Testis akan
diangkat mendekati tubuh pada suhu dingin dan bergerak menjauh pada suhu panas.
Hormon
pada Pria
Proses spermatogenesis
distimulasi oleh sejumlah hormon, yaitu testoteron, LH (Luteinizing Hormone),
FSH (Follicle Stimulating Hormone), estrogen dan hormon pertumbuhan.
a. Testoteron
Testoteron disekresi
oleh sel-sel Leydig yang terdapat di antara tubulus seminiferus. Hormon ini
penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal untuk membentuk sperma, terutama
pembelahan meiosis untuk membentuk spermatosit sekunder.
b.
LH (Luteinizing Hormone)
LH disekresi oleh
kelenjar hipofisis anterior. LH berfungsi menstimulasi sel-sel Leydig untuk
mensekresi testoteron .
c.
FSH (Follicle
Stimulating Hormone)
FSH juga disekresi oleh
sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan berfungsi menstimulasi sel-sel sertoli.
Tanpa stimulasi ini, pengubahan spermatid menjadi sperma (spermiasi) tidak akan
terjadi.
d.
Estrogen
Estrogen dibentuk oleh
sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH. Sel-sel sertoli juga mensekresi
suatu protein pengikat androgen yang mengikat testoteron dan estrogen serta
membawa keduanya ke dalam cairan pada tubulus seminiferus. Kedua hormon ini
tersedia untuk pematangan sperma.
e.
Hormon Pertumbuhan
Hormon pertumbuhan
diperlukan untuk mengatur fungsi metabolisme testis. Hormon pertumbuhan secara
khusus meningkatkan pembelahan awal pada spermatogenesis.
3.
Penyakit yang Berhubungan dengan Sistem Reproduksi
1. Sifilis
Penyakit ini disebabkan
oleh treponema pallidum dan di tularkan terutama melalui hubungan seksual.
Penyakit ini terdiri atas beberapa stadium. Pada stadium lanjut, sifilis tidak
hanya menyerang organ-organ reproduksi, tetapi juga menyerang organ-organ tubuh
yang lain, misalnya hati, susunan saraf dan otak.
2. Gonorhoe/GO
Biasanya ada rasa gatal
dan panas di bagian distal ureter dan kadang keluar darah juga tapi juga ada
nanahnya. Tetapi kalau melakukan dan biasanya pada saat infeksi menimbulkan
rasa nyeri. Kalau pada pria homosexual menderita GO pada rektum. Kalau pada
wanita kadang-kadang muncul keluhan berupa rasa nyeri pada pinggul bawah.
Penyakit ini juga menyerang mata dengan perantara jaring-jaring sehingga juga
dapat menyebabkan kebutaan penyebabnya neisserba gonorrhoea.
3. Penyakit
Radang Panggul
Penyakit radang panggul
adalah peradangan infeksious organ-organ disalurkan genitalia atas wanita,
termasuk uterus, tuba fallopi (salpingtis), atau ovarium (ooforitis).
4. Gatal-Gatal
Kemaluan
Gatal-gatal pada
kemaluan perempuan sering tanpa penyebab yang jelas. Oleh karena tidak
ditemukan penyebabnya dan gatal-gatalnya sangat mengganggu, sehingga dilakukan
pengangkatan bagian luar vagina atau vulva.
5. Granulonia
Venerum
Granulonia Venerum
adalah suatu penyakit kelamin dimana terbentuk borok dengan pertumbuhan
jaringan ikat pada alat kelamin dan kulit sekitar kelamin. Penyebab penyakit
ini adalah clymma tobacteriumgranulomatosis, suatu kuman berukuran pendek,
berbentuk batang, yang ditemukan dalam jumlah banyak di dalam lapisan endotnel
dari lesi yang timbul.
6. Hipogonadisme
Hipogonadisme adalah
penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh interaksi hormom, seperti hormom
androgen dan testoteron. Gangguan ini menyebabkan infertilitas, imfotensi dan
tidak adanya tanda-tanda kepriaan. Penanganan dapat dengan terapi hormon.
7. Kriptorkidisme
Kriptorkidisme adalah
kegagalan dari satu atau kedua testis untuk turun dari rongga andomen ke dalan
skrotum pada waktu bayi. Hal tersebut dapat ditangani dengan pemberian hormone
human chorionic go nadotropin untuk merangsang testoteron. Jika belum turun
juga, dilakukan pembedahan.
8. Oklitis
Oklitis adalah
peradangan pada testis yang disebabkan oleh virus parotitis. Jika terjadi pada
pria dewasa dapat menyebabkan infertilitas.
9. Gangguan
Menstruasi
Dibedakan menjadi dua
jenis, yaitu amenore primer dan amenore sekunder. Amenore primer adalah tidak
terjadinya menstruasi sampai pada usia 17 tahun dengan atau tanpa perkembangan
seksual. Amenore sekunder adalah tidak terjadinya menstruasi selama 3-6 bulan
atau lebih pada orang yang tengah mengalami siklus menstruasi.
10.
Kanker Genitalia
Dapat terjadi pada
vagina, serviks dan ovarium.
11. Kanker
Vagina
Tidak diketahui
penyebabnya tetapi kemungkinan terjadi karena iritasi yang diantaranya
disebabkan oleh virus. Pengobatannya antara lain dengan kometerapi dan bedah
laser.
12. Kanker
Serviks
Kanker serviks adalah keadaan dimana
sel-sel abnormal tumbuh diseluruh lapisan epitel serviks. Penanganannya
dilakukan dengan mengangkat uterus, oviduk, ovarium, sepertiga bagian atas vagina
dan kelenjar limfe panggul.
13. Kanker
Ovarium
Memiliki gejala yang
tidak jelas. Dapat berupa rasa berat pada panggul, perubahan fungsi saluran
pencernaan atau pengalami pendarahan vagina abnormal. Penanganan dapat
dilakukan dengan pembedahan dan kemoterapi.
14. Endometriosis
Endometriosis adalah
keadaan dimana jaringan endometrium terdapat diluar uterus, yaitu dapat tumbuh
di sekitar ovarium, oviduk atau jauh diluar uterus, misalnya di paru-paru.
Gejala endometriosis berupa nyeri perut, pinggang sakit, dan yeri pada masa
menstruasi. Jika tidak ditangani, endometriosis dapat menyababkan sulit terjadi
kehamilan. Penanganannya dapat dilakukan dengan pemberian obat-obatan,
laparoskopi atau bedah laser.
15. Infeksi
Vagina
Gejala awal infeksi
vagina berupa keputihan dan timbul gatal-gatal. Infeksi vagina menyerang wanita
usia produktif. Penyebabnya antara lain akibat hubungan kelamin, terutama bila
suami terkena infeksi, jamur atau bakteri.
16.
Keputihan (Fluor Albus)
Penyakit yang dialami
perempuan ini disebabkan oleh berbagai parasit, antara lain jamur Candida
albicans, Protozoa dari jenis Trichomonas vaginalis, bakteri, dan virus.
Candida albicans menyukai lingkungan yang mengandung gula dan hangat. Jamur ini
sering ditemukan pada perempuan hamil dan penderita diabetes melitus (kencing
manis).
17. AIDS
AIDS merupakan
singkatan dari Acquired Immttne Deficiency Syndrome (sindrom hilangnya
kekebalan karena bentukan). Penyakit ini disebabkan oleh virus HIV (Human
Immtmodeficiency Virus). Orang yang terinfeksi virus HIV tidak langsung
menderita AIDS. Penyakit ini baru terlihat setelah enam bulan sampai lima
tahun, bergantung pada ketahanan tubuh seseorang. Penyakit ini menyerang
sel-sel darah putih yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh. Kita
tidak perlu panik menghadapi penyakit ini jika mengetahui cara penularannya.
Tidak seperti influenza yang penularannya melalui udara, penyakit ini menular
melalui cairan tubuh. Menghirup udaradi sekitar penderita AIDS atau bersalaman
dengan penderita AIDS, tidak menyebabkan tertular. AIDS dapat menular melalui transfusi
darah dari penderitaAIDS, melalui jarum suntik yang pernah dipakai penderita
AIDS, dan berhubungan seksual dengan penderita AIDS. Bayi yang dikandung ibu
penderita AIDS kemungkinan juga dapat tertular.
G.
HATI
Hati adalah sebuah
kelenjar terbesar dan kompleks dalam tubuh, berwarna merah kecoklatan, yang
mempunyai berbagai macam fungsi, termasuk perannya dalam membantu pencernaan
makanan dan metabolisme zat gizi dalam sistem pencernaan.
Hati manusia dewasa
normal memiliki massa sekitar 1,4 Kg atau sekitar 2.5% dari massa tubuh.
Letaknya berada di bagian teratas rongga abdominal, disebelah kanan, dibawah
diagfragma dan menempati hampir seluruh bagian dari hypocondrium kanan dan
sebagian epigastrium abdomen. Permukaan atas berbentuk cembung dan berada
dibawah diafragma, permukaan bawah tidak rata dan memperlihatkan lekukan fisura
transverses. Permukaannya dilapisi pembuluh darah yang keluar masuk hati.
- Hati terletak di bawah rusuk, di bagian kanan atas perut. Anda tak dapat hidup tanpa hati.
- Hati merupakan salah satu organ tubuh terpenting, memiliki lebih dari 500 fungsi. Beberapa diantaranya meliputi melawan infeksi, memproses makanan yang telah diserap dari usus, memproduksi getah empedu, senyawa yang berfungsi penting dalam sistem pencernaan makanan, menyimpan zat besi, vitamin dan bahan-bahan kimia lain yang penting, mengontrol tingkat/kadar lemak, glukosa/gula dan asam amino dalam darah dan detoksifikasi atau membuang zat-zat racun dalam tubuh.
- Cara lain untuk melihat apa yang dikerjakan oleh hati adalah dengan memikirkan bagaimana hati bisa membantu Anda dengan memproduksi energi secara cepat jika dibutuhkan, mencegah kekurangan bahan bakar tubuh dengan menyimpan vitamin-vitamin tertentu, mineral dan gula, mengontrol produksi dan ekskresi kolesterol, metabolisme alkohol, menyimpan zat besi, memonitor dan menjaga keseimbangan berbagai zat kimia serta obat-obatan dalam darah dan membantu tubuh untuk bertahan melawan infeksi dengan memproduksi faktor kekebalan tubuh dan dengan membuang bakteri dari aliran darah.
- Hati memiliki pasokan darah yang unik dari dua sumber. Pasokan darah dari arteri hepatika dan dari vena porta yang berasal dari usus. Semua darah yang berasal dari usus akan mencapai jantung dan paru-paru setelah melewati hati.
- Hati memiliki kapasitas yang besar untuk tumbuh kembali. Sampai tiga perempat bagian dari hati dapat diambil dan sisanya akan tumbuh kembali sampai ke ukuran dan bentuk normal dalam periode waktu tertentu.
- Kerusakan hati menghambat kemampuannya untuk melawan infeksi serta menjalankan fungsi-fungsi penting lainnya.
- Hepatitis C adalah virus yang menyebar melalui darah yang terinfeksi, menyerang hati dan menyebabkan kerusakan hati. Kerusakan fungsi hati karena hepatitis C kronik merupakan penyebab utama dilakukannya transplantasi hati.
Secara fisiologis, fungsi utama dari
hati adalah:
a. Membantu dalam metabolisme
karbohidrat
Fungsi hati menjadi
penting, karena hati mampu mengontrol kadar gula dalam darah. Misalnya, pada
saat kadar gula dalam darah tinggi, maka hati dapat mengubah glukosa dalam
darah menjadi glikogen yang kemudian disimpan dalam hati (Glikogenesis), lalu
pada saat kadar gula darah menurun, maka cadangan glikogen di hati atau asam amino dapat diubah menjadi
glukosa dan dilepakan ke dalam darah (glukoneogenesis) hingga pada akhirnya
kadar gula darah dipertahankan untuk tetap normal. Hati juga dapat membantu
pemecahan fruktosa dan galaktosa menjadi glukosa dan serta glukosa menjadi
lemak.
b. Membantu metabolisme lemak
Membantu proses Beta
oksidasi, dimana hati mampu menghasilkan asam lemak dari Asetil Koenzim A.
Mengubah kelebihan Asetil Koenzim A menjadi badan keton (Ketogenesis).
Mensintesa lipoprotein-lipoprotein saat transport asam-asam lemak dan
kolesterol dari dan ke dalam sel, mensintesa kolesterol dan fosfolipid juga
menghancurkan kolesterol menjadi garam empedu, serta menyimpan lemak.
c. Membantu metabolisme Protein
Fungsi hati dalam
metabolisme protein adalah dalam deaminasi (mengubah gugus amino, NH2)
asam-asam amino agar dapat digunakan sebagai energi atau diubah menjadi
karbohidrat dan lemak. Mengubah amoniak (NH3) yang merupakan substansi beracun
menjadi urea dan dikeluarkan melalui urin (ammonia dihasilkan saat deaminase
dan oleh bakteri-bakteri dalam usus), sintesis dari hampir seluruh protein
plasma, seperti alfa dan beta globulin, albumin, fibrinogen, dan protombin
(bersama-sama dengan sel tiang, hati juga membentuk heparin) dan transaminasi
transfer kelompok amino dari asam amino ke substansi (alfa-keto acid) dan
senyawa lain.
d.
Menetralisir obat-obatan dan hormon
Hati dapat berfungsi
sebagai penetralisir racun, yakni pada obat-obatan seperti penisilin,
ampisilin, erythromisin, dan sulfonamide juga dapat mengubah sifat-sifat kimia
atau mengeluarkan hormon steroid, seperti aldosteron dan estrogen serta
tiroksin.
e.
Mensekresikan cairan empedu
Bilirubin, yang berasal
dari heme pada saat perombakan sel darah merah, diserap oleh hati dari darah
dan dikeluarkan ke empedu. Sebagian besar dari bilirubin di cairan empedu di
metabolisme di usus oleh bakteri-bakteri dan dikeluarkan di feses.
Dalam proses konjugasi
yang berlangsung di dalam retikulum endoplasma sel hati tersebut, mekanisme
yang terjadi adalah melekatnya asam glukuronat (secara enzimatik) kepada salah
satu atau kedua gugus asam propionat dari bilirubin. Hasil konjugasi (yang kita
sebut sebagai bilirubin terkonjugasi) ini, sebagian besar berada dalam bentuk
diglukuronida (80%), dan sebagian kecil dalam bentuk monoglukuronida.
Penempelan gugus
glukuronida pada gugus propionat terjadi melalui suatu ikatan ester, sehingga
proses yang terjadi disebut proses esterifikasi. Proses esterifikasi tersebut
dikatalisasi oleh suatu enzim yang disebut bilirubin uridin-difosfat glukuronil
transferase (lazimnya disebut enzim glukuronil transferase saja), yang
berlokasi di retikulum endoplasmik sel hati.
Akibat konjugasi
tersebut, terjadi perubahan sifat bilirubin. Perbedaan yang paling mencolok
antara bilirubin terkonjugasi dan tidak terkonjugasi adalah sifat kelarutannya
dalam air dan lemak. Bilirubin tidak terkonjugasi bersifat tidak larut dalam
air, tapi mempunyai afinitas tinggi terhadap lemak. Karena sifat inilah,
bilirubin tak terkonjugasi tidak akan diekskresikan ke urin. Sifat yang
sebaliknya terdapat pada bilirubin terkonjugasi.
Karena kelarutannya
yang tinggi pada lemak, bilirubin tidak terkonjugasi dapat larut di dalam
lapisan lemak dari membran sel. Peningkatan dari bilirubin tidak terkonjugasi
dapat menimbulkan efek yang sangat tidak kita inginkan, berupa kerusakan
jaringan otak. Hal ini terjadi karena otak merupakan jaringan yang banyak
mengandung lemak.
f.
Mensintesis garam-garam empedu
Garam-garam empedu
digunakan oleh usus kecil untuk mengemulsi dan menyerap lemak, fosfolipid,
kolesterol, dan lipoprotein.
g.
Sebagai tempat penyimpanan
Selain glikogen, hati
juga digunakan sebagai tempat menyimpan vitamin (A, B12, D, E, K) serta mineral
(Fe dan Co). Sel-sel hati terdiri dari sebuah protein yang disebut apoferritin
yang bergabung dengan Fe membentuk Ferritin sehingga Fe dapat disimpan di hati.
Fe juga dapat dilepaskan jika kadarnya didarah turun.
h.
Sebagai fagosit
Sel-sel Kupffer’s dari
hati mampu memakan sel darah merah dan sel darah putih yang rusak serta
bakteri.
i.
Mengaktifkan vitamin D
Hati dan ginjal dapat
berpartisipasi dalam mengaktifkan vitamin D.
j.
Menghasilkan kolesterol tubuh
Hati menghasilkan
sekitar separuh kolesterol tubuh, sisanya berasal dari makanan. Sekitar 80%
kolesterol yang dibuat di hati digunakan untuk membuat empedu. Kolesterol
merupakan bagian penting dari setiap selaput sel dan diperlukan untuk membuat
hormon-hormon tertentu (termasuk hormon estrogen, testosteron dan
hormonadrenal).
Fungsi
lainnya adalah sebagai berikut:
1.
Membantu menghilangkan
Racun darah untuk membersihkannya dari zat berbahaya seperti alkohol dan
obat-obatan
2.
Membantu proses
detoksifikasi
3.
Membantu proses
regulasi
4.
Penyimpanan beberapa
vitamin dan zat besi
5.
Menyimpan glukosa gula
sederhana
6.
Membantu proses
metabolisme tubuh
7.
Mengubah gula yang
tersimpan untuk digunakan saat gula gula tubuh (glukosa) tingkat jatuh di bawah
normal.
8.
Memecah hemoglobin
serta insulin dan hormon lainnya
9.
Mengkonversi amonia
menjadi urea, yang penting dalam metabolisme
10. Menghancurkan
sel-sel darah merah tua
11. Menyaring
zat-zat berbahaya
Secara umum terdapat
beberapa penyakit yang disebabkan oleh virus yang bisa menyerang hati.
1. Hepatitis
Hepatitis atau
peradangan hati merupakan penyakit yang paling umum menyerang hati. Ada
beberapa jenis penyakit hepatitis, yakni hepatitis A, B, C, D, E, serta
hepatitis autoimun yang disebabkan adanya agen yang memicu sistem kekebalan
tubuh menyerang sel hati.
Hampir semua penderita
hepatitis A yang sebelumnya sehat akan sembuh dan tidak berkembang menjadi
kronis. Sekitar 90 persen pengidap hepatitis B juga akan sembuh. Sedangkan
hepatitis C dan steatohepatitis nonalkoholik seringnya berkembang menjadi
hepatitis kronik.
2. Hemokromaatosis
Penyakit ini disebabkan
kelainan genetik yang menyebabkan usus menyerap terlalu banyak zat besi
sehingga kadarnya berlebihan. Kelebihan zat besi ini akan masuk ke alirah darah
dan menumpuk pada organ tertentu, terutama hati.
3. Sirosis
Sirosis ditandai dengan
terjadinya kerusakan hati yang progresif dan tidak bisa diperbaiki. Sering
diakibatkan oleh infeksi, hepatitis B dan C menahun, penggunaan alkohol
berlebihan, atau penyakit autoimun.
4. Kanker hati
Biasanya kanker hati
berasal dari bagian lain tubuh kemudian menyebar ke hati. Hati cukup rentan
terhadap serangan sel kanker.
5. Abses hati
Abses, cairan atau
nanah yang memenuhi rongga, kadang terbentuk dalam hati akibat infeksi bakteri
atau parasit. Jika disebabkan bakteri biasanya langsung diikuti demam dan
menggigil. Sedangkan abses karena parasit berkembang lebih lambat. Penyakit ini
diidentifikasi dengan pemeriksaan CT scan atau USG pada hati.
6. Gangguan bawaan pada hati
Ada beberapa kelainan
hati yang diwariskan dan biasanya sudah terlihat ketika masa kanak-kanak.
Cara mengatasi
kelainan-kelainan pada hati diantaranya adalah dengan:
• Pemberian vaksinasi
• Makan makanan yang sehat
• Menghindari penggunaan obat-obatan terlarang
• Berolahraga dengan teratur
• Sterilisasi penggunaan jarum suntik
• Menghindari pergaulan bebas (berganti-ganti
pasangan)
H.
LIMPA
Selain sistem peredaran
darah, manusia juga mempunyai sistem peredaran getah bening (limfa) yang keduanya berperan
dalam sistem transportasi. Sistem limfa berkaitan erat dengan sistem peredaran
darah. Sistem limfa terdiri dari cairan limfa, pembuluh limfa, dan kelenjar
limfa.
Fungsi sistem
peredaran getah bening adalah sebagai berikut.
1. Untuk
sistem pertahanan tubuh.
2. Mengangkut
kembali cairan tubuh, cairan plasma darah, sel darah putih yang berada di luar
pembuluh darah, dan mengangkut lemak dari usus ke dalam sistem peredaran darah.
Cairan limfa
mengandung sel-sel darah putih yang berfungsi mematikan kuman penyakit yang
masuk ke dalam tubuh. Cairan ini keluar dari pembuluh darah dan mengisi ruang
antarsel sehingga membasahi seluruh jaringan tubuh. Pembuluh limfa mempunyai
banyak katup dan terdapat pada semua jaringan tubuh, kecuali pada sistem saraf
pusat.
Pembuluh limfa
dibedakan menjadi dua macam yaitu pembuluh limfa kanan dan pembuluh limfa kiri.
Pembuluh limfa kanan berfungsi menampung cairan limfa yang berasal dari daerah
kepala, leher bagian kanan, dada kanan, dan lengan kanan. Pembuluh ini bermuara
pada vena yang berada di bawah selangka kanan. Pembuluh limfa kiri berfungsi
menampung getah bening yang berasal dari daerah kepala, leher kiri, dada kiri,
dan lengan kiri serta tubuh bagian bawah. Pembuluh ini bermuara pada vena di
bawah selangka kiri.
Kelenjar limfa
berfungsi untuk menghasilkan sel darah putih dan menjaga agar tidak terjadi
infeksi lebih lanjut. Kelenjar limfa terdapat di sepanjang pembuluh limfa,
terutama terdapat pada pangkal paha, ketiak, dan leher. Alat tubuh yang mempunyai
fungsi yang sama dengan kelenjar limfa yaitu limpa dan tonsil. Limpa merupakan
sebuah kelenjar yang terletak di belakang lambung dan berwarna ungu.
Fungsinya antara lain sebagai tempat
penyimpanan cadangan sel darah, membunuh kuman penyakit, pembentukan sel darah
putih dan antibodi, dan tempat pembongkaran sel darah merah yang sudah mati.
Tonsil atau amandel terletak di bagian kanan dan kiri pangkal tenggorokan.
Tonsil yang berada di belakang anak tekak yaitu di dalam rongga hidung disebut
polip hidung. Fungsi tonsil adalah untuk mencegah infeksi yang masuk melalui
hidung, mulut, dan tenggorokan
Limpa adalah organ
kecil yang terletak tepat di bawah tulang rusuk sebelah kiri. Umumnya berukuran
sebesar kepalan tangan, tapi kondisi tertentu bisa membuatnya mengalami
pembengkakan yang disebut dengan splenomegali. Bagaimana gejalanya?
Limpa termasuk organ yang lembut dan berbentuk seperti spons yang melakukan beberapa fungsi kritis serta mudah mengalami kerusakan.
Limpa termasuk organ yang lembut dan berbentuk seperti spons yang melakukan beberapa fungsi kritis serta mudah mengalami kerusakan.
Fungsi dari limpa ini
sendiri adalah:
- Mengeluarkan dan menghancurkan sel darah yang sudah tua dan rusak.
- Memainkan peran yang penting dalam mencegah infeksi dengan menghasilkan sel-sel darah putih (limfosit) dan bertindak sebagai batas pertahanan pertama dalam melawan patogen yang menyerang.
- Menyimpan sel-sel darah merah dan trombosit, yaitu sel-sel yang membantu penggumpalan darah.
- Kemungkinan bertindak sebagai perantara antara sistem kekebalan tubuh dan otak.
Pembengkakan limpa
umumnya tidak menunjukkan gejala. Tapi dalam beberapa kasus ada beberapa gejala
yang dirasakan seperti:
- Sakit atau perasaan penuh di bagian kiri atas perut yang bisa menyebar ke bahu kiri
- Mengalami kurang darah atau anemia
- Gampang kelelahan
- Mudah mengalami infeksi dan perdarahan
Efek yang terjadi pada
limpa ada yang bersifat sementara tapi ada juga yang jangka panjang tergantung
dari seberapa baik perawatan yang diterima. Beberapa faktor diketahui bisa
menyebabkan pembengkakan limpa, seperti dikutip dari Mayo Clinic, Senin
(25/4/2011) yaitu:
- Infeksi virus, seperti mononukleosis
- Infeksi bakteri, seperti sifilis atau infeksi pada lapisan dalam jantung (endocarditis)
- Infeksi parasit, seperti malaria
- Sirosis dan penyakit lain yang mempengaruhi hati
- Berbagai jenis anemia hemolitik, yaitu kondisi yang ditandai dengan kerusakan dini sel-sel darah merah
- Kanker darah seperti leukemia dan kanker limfoma seperti penyakit Hodgkin
- Gangguan metabolik seperti penyakit Gaucher dan penyakit Niemann-Pick
- Adanya tekanan pada pembuluh darah vena di limpa, hati atau gumpalan darah di pembuluh darah
- Trauma seperti cedera selama kontak olahraga atau terkena pukulan.
Limpa yang membesar
akan mempengaruhi masing-masing fungsi vital, misalnya mengalami gangguan dalam
menyaring sel-sel darah merah, mengurangi jumlah sel-sel sehat dalam aliran
darah bahkan hingga merusak organ lain.
Komplikasi lain yang
berpotensi terjadi jika limpa mengalami pembengkakan seperti:
- Infeksi, hal ini karena limpa yang membengkak akan mengurangi jumlah sel darah merah yang sehat, trombosit dan sel darah putih dalam aliran darah, sehingga mudah terkena infeksi.
- Mengalami anemia dan meningkatkan terjadinya perdarahan.
- Limpa pecah, limpa yang sehat cenderung mudah rusak terutama dalam kecelakaan mobil. Tapi bila limpa mengalami pembengkakan maka kemungkinannya jauh lebih besar. Jika limpa pecah bisa menyebabkan perdarahan yang mengancam nyawa.
Perawatan yang
diberikan bisa berupa radiasi untuk mengecilkan limpa, tapi jika menyebabkan
komplikasi serius maka operasi pengangkatan limpa (splenektomi) bisa menjadi
pilihan. Seseorang bisa tetap aktif meski tanpa limpa, tapi harus berhati-hati
dan menjaga pola hidup karena lebih rentan terkena infeksi.
Definisi Limpa Yang Membesar
Limpa (spleen) adalah
organ yang berlokasi pada kwadran kiri bagian atas dari perut tepat dibawah
diafragma dan terlindung dibawah tulang-tulang rusuk kiri bagian bawah.
Limpa mempunyai beberapa fungsi-fungsi
yang penting yang melibatkan sel-sel darah dalam tubuh.
- Ia menyaring darah dan mengeluarkan sel-sel darah merah yang tua dan rusak, bakteri-bakteri, dan partikel-partikel lain ketika mereka lewat melalui jaringan yang ruwet dari pembuluh-pembuluh darah didalam limpa.
- Ia menghasilkan lymphocytes, tipe dari sel darah putih yang menghasilkan antibodi-antibodi dan membantu sistim imun.
Sistim penyaringan
adalah bagian dari bubur merah sementara bubur putih dari limpa mengandung
sel-sel yang berfungsi imun.
Normalnya, limpa adalah
organ kecil kira-kira ukuran kepalan tangan yang kecil atau jeruk. Splenomegaly
menggambarkan situasi dimana limpa membesar dalam ukurannya.
(spleen+megaly=pembesaran)
Penyebab-Penyebab Dari Limpa Yang
Membesar
Limpa membesar jika ia
diminta untuk melakukan pekerjaan yang berlebihan dalam menyaring atau membuat
sel-sel darah, jika ada aliran darah yang abnormal padanya, atau jika ia
diserbu dengan sel-sel yang abnormal atau endapan-endapan.
Sel-Sel Darah Merah Abnormal: Karena limpa
menyaring sel-sel darah abnormal dan mengeluarkan mereka dari sistim sirkulasi,
penyakit-penyakit yang berakibat pada sel-sel merah abnormal akan menyebabkan
limpa membesar. Penyakit sel sabit (Sickle), thalassemia, dan spherocytosis
adalah contoh-contoh dari penyakit-penyakit yang membentuk sel-sel yang
berbentuk tidak biasa yang tidak dapat dengan mudah maneuver melalui
pembuluh-pembuluh darah yang kecil dan kapiler-kapiler dari tubuh. Jika mereka
tidak dikeluarkan oleh limpa, sel-sel abnormal ini dapat menyebabkan
gumpalan-gumpalan darah dan mengurangi sirkulasi. Bagaimanapun, mengeluarkan
mereka menyebabkan limpa untuk membengkak dan membesar.
Infeksi Virus dan Bakteri: Limpa terlibat dalam
pembuatan sel-sel yang melawan infeksi dan bagian dari responya itu adalah
membesar. Ini secara umum terlihat pada infeksi-infeksi virus seperti infectious mononucleosis (disebabkan
oleh Epstein Barr virus), AIDS
dan hepatitis virus. Contoh-contoh dari infeksi-infeksi bakteri yang
berhubungan dengan splenomegaly termasuk tuberculosis, malaria, dan
anaplasmosis (dahulu dikenal sebagai ehrlichiosis).
Splenic vein pressure/blockage: Darah memasuki limpa
melalui arteri limpa dan meninggalkannya melalui vena limpa. Jika tekanan
didalam vena meningkat atau jika vena limpa menjadi terhalangi, darah tidak
dapat meninggalkan limpa dan ia mungkin membengkak. Karena hubungan pada aliran
darah hati, halangan vena sirosis
dan portal dapat menyebabkan komplikasi-komplikasi dengan aliran darah vena
dari limpa. Gagal jantung kongestif
mungkin menyebabkan keduanya hati dan limpa untuk membengkak karena tekanan
vena yang meningkat.
Kanker-kanker:
Leukemia-leukemia
dan keduanya lymphoma Hodgkins dan non-Hodgkins dapat menyebabkan limpa
membesar, seperti keberagaman dari tumor-tumor lain dapat termasuk
melanoma-melanoma.
Penyakit Metabolik: Penyakit-penyakit
metabolik yang memperbesar limpa termasuk penyakit Niemann-Pick, Penyakit Gaucher,
dan sindrom Hurler.
Penyebab
pembengkakan pada limpa
- Peradangan limpa (splenitis), penyakit ini biasanya terjadi pada bagian merah limpa, penyebabnya bisa tumor akibat pertumbuhan sel lasing, bisa juga akibat dari paparan zat-zat kimia atau radiasi
- Terdapat sel-sel darah merah abnormal, adanya sel-sel abnormal dalam darah merah dengan jumlah banyak bisa memicu pembesaran limpa, karena limpa harus bekerja keras untuk menghancurkan sel-sel tersebut. Dan semakin banyak darak abnormal, maka resiko penyakit pembesaran limpa juga semakin tinggi, karena sel abnormal tersebut bisa berbalik menyerang jaringan limpa.
- Adanya infeksi bakteri, virus, ataupun parasit, sebagai organ pertahanan membuat limpa sering berhubungan dengan virus dan bakteri berbahaya dalam tubuh. Ketika jumlah virus yang menyerang dalam jumlah banyak, maka limpa beresiko diserang balik oleh sumber penyakit tersebut.
- Adanya penyakit-penyakit metabolic, dalam tubuh kinerja antar organ sangat berhubungan erat dan saling mempengaruhi, ketika ada organ yang terganggu, maka organ lain akan beresiko mengalami gangguan.
- Kanker darah, ketika seseorang terserang kanker darah, maka system pertahanan tubuhnya tidak bisa bekerja optimal, dan hal ini sangat berpengaruh terhadap kinerja dan kondisi kesehatan limpa, karena jika darah telah terkontaminasi sel kanker, maka limpa juga beresiko.
- Anemia, produksi sel darah merah yang terbatas atau kurang juga bisa mempengaruhi pembengkakan pada limpa.
I.
EMPEDU
Kantong empedu adalah
organ kecil yang terletak di dekat pertengahan perut daerah tubuh . Fungsi
utamanya adalah untuk menyimpan empedu yang berasal dari hati . Empedu
merupakan zat yang membantu dalam pencernaan lemak . lemak tidak larut dalam
air, sehingga dalam rangka untuk mengemulsi lemak khusus sesuatu yang
diperlukan. hati memproduksi empedu dan kemudian menyimpannya di dalam kantong
empedu hingga tubuh perlu mencerna lemak. Ketika saat ini tiba, kantong empedu
mulai untuk membiarkan aliran empedu ke dalam usus, di dalam duodenum, di mana
lemak dicerna dengan bantuan dan kemudian diserap oleh organisme.
Sementara empedu duduk
di kantong empedu, air dari itu mencurahkan keluar melalui dinding kantong
empedu, membuat empedu lebih terkonsentrasi dan karena itu lebih efektif.
Empedu juga menetralkan beberapa asam yang ditemukan dalam jenis makanan
tertentu. Sama seperti setiap organ lain dalam tubuh, kantong empedu dapat
kerusakan dan menyebabkan penyakit.
Pada beberapa orang,
biasanya perempuan yang lebih dari 40 tahun,(tetapi sudah ada cukup banyak
kasus pria yang menderita Kandung empedu juga), empedu di dalamnya bisa mengkristal
menjadi batu kecil,yang disebut batu empedu .
Batu empedu terbuat
dari garam, kalsium dan kolesterol, semua disatukan dalam sebuah batu kecil.
Ini batu empedu dapat menyebabkan beberapa masalah, mulai dengan radang kandung
empedu dan berakhir dengan sakit parah dan penyumbatan. Dalam 3 / 4 dari
kantong empedu pasien tidakmenyebabkan terlihat gejala , tapi dalam satu
kuartal sesuatu yang muncul.Empedu adalah cairan bersifat basa yang pahit dan
berwarna hijau kekuningan, yang disekresikan oleh hepatosit hati pada sebagian
besar vertebrata. Pada beberapa spesies, empedu disimpan di kantung empedu dan
dilepaskan ke usus dua belas jari untuk membantu proses pencernaan.
Empedu dihasilkan oleh
hati. Garam empedu yang dihasilkannya mencegah agregat lemak hingga memperbesar
luas permukaannya. Bentuk micelles (agregat dari asam lemak,kolesterol,dan
monogliresida ) yang dihasilkannya membuat lemak dapat larut dalam air. Hal ini
penting dalam mempercepat proses pemecahan lemak oleh empedu membuat
sekresi,ekskresidan reabsorpsi empedu menjadi bahan yang menarik untuk di bahas
di dalam artikel kedokteran ini. Hati dan kantung empedu merupakan dua bagian
yang tak terpisahkan saat kita membahas tentang empedu.
- Bagian – Bagian Empedu
Empedu terdiri dari :
·
Garam – garam empedu
·
Elektrolit
·
Pigmen empedu
·
Kolesterol
·
Lemak
Penyakit
Empedu
Macam-macam Batu Empedu
A. Definisi Kolelitiasis (Batu Empedu)
Kolelitiasis (batu empedu) biasanya
terbentuk dalam kandung empedu dari unsure-unsur padat yang membentuk cairan
empedu jadi pada hakekatnya batu empedu merupakan endapan 1 atau lebih komponen
empedu : kolesterol, bilirubin, garam empedu, kalsium, protein, asam lemak,
fosfolipid. Batu empedu memiliki ukuran, bentuk dan komposisi yang bervariasi.
Macam-macam batu empedu:
1. Batu pigmen
Batu pigmen terdiri
atas garam kalsium dan salah satu dari anion-anion ini: karbonat, fosfat, dan
asam lemak rantai panjang. Cenderung berukuran kecil , berwarna hitam
kecoklatan. batu pigmen kemungkinan akan terbentuk bila pigmen dalam empedu
mengadakan pengendapan sehingga terjadi batu.Risiko terbentuknya batu semacam
ini semakin besar pada psien sirosis, hemolisis dan infeksi percabangan bilier.
Batu ini tidak dapat dilarutkan dan hanya dapat dioperasi.
2. Batu kolesterol
Kolesterol yang
merupakan unsur normal pembentuk empedu bersifat tidak larut dalam air.
Kelarutannya tergantung pada asam-asam empedu dan lesitin (fosfolipid) dalam
empedu. Pada pasien yang cenderung menderita batu empedu terjadi penurunan
sintesis asam empedu dan peningkatan sintesis kolesterol dalam hati, hal ini
mengakibatkan supersatursi getah empedu oleh kolesterol yang kemudian keluar
dari getah empedu , mengendap dan menjadi batu. Batu kolesterol biasanya
berukuran besar, bestruktur bulat atau oval, berwarna kuning pucat.
3. Batu campuran
Batu campuran paling
sering ditemukan . batu ini memiliki gambaran batu pigmen dan batu kolesterol,
berwarna coklat tua. Batu empedu campuran ini sering terlihat dengan
pemeriksaan radiografi.
Jumlah wanita yang
menderita batu empedu empat kali lebih besar daripada laki-laki. Biasanya
wanita tersebut berusia lebih dari 40 tahun dan obesitas. Insiden pembentukan
batu empedu meningkat pada para pengguna pil kontrasepsi, estrogen, yang
diketahui meningkatkan saturasi kolesterol bilier. Insiden pembentukan juga
meningkat bersamaan dengan pertambahan umur.
Gangguan metabolisme
yang menyebabkan terjadinya perubahan komposisi empedu, statis empedu, dan
infeksi kandung empedu dianggap sebagai faktor predisposisi. Gangguan kontraksi
kandung empedu atau spasme sfingter oddi , atau kedua-duanya dapat menyebabkan
terjadinya statis
Statis
empedu dalam kandung empedu dapat mengakibatkan supersaturasi progresif.,
perubahan komposisi kimia dan pengendapan.
B. Gejala Klinis Kolelitiasis (Batu
Empedu)
Penderita penyakit batu
empedu dapat mengalami dua jenis gejala: gejala yang disebabkan oleh penyakit
pada kandung empedu itu sendiri dan gejala yang terjadi akibat obstruksi pada
lintasan empedu oleh batu empedu. Gejalanya bisa bersifat akut ataupun kronis,
diantaranya adalah :
•
Rasa nyeri , jika
duktus sisitikus tesumbat oleh batu empedu kandung empedu akan mengalami
distensi dan akhirnya infeksi. Pasien akan menderita panas dan mungkin teraba
masa padat pada abdomen disertai nyeri hebat pada abdomen kuadran kanan atas
yang menjalar ke punggung atau bahu kanan, rasa nyeri ini biasanya disertai
dengan mual dan muntah dan bertambah hebat dalam waktu beberapa jam setelah
makan makanan dalam porsi besar.
•
Ikterus
•
Perubahan warna urin
dan feses
•
Defisiensi vitamin
C. Evaluasi Diagnostik Kolelitiasis(
Batu Empedu)
• pemeriksaan
sinar X abdomen, dilakukan bila terdapat kecurigaan akan penyakit kandung
empedu dan untuk menyingkirkan penyebab gejala yang lain. Namun demikian hanya
15 % hingga 20 % batu empedu yang dapat tampak melalui pemeriksaan sinar X.
• ultrasonografi
• kolesistografi,
meskipun sudah digantikan dengan pemeriksaan USG sebgai pemeriksaan pilihan,
kolesistografi masih digunakan jika alat USG tidak tersedia atau bila hasil USG
meragukan.
• ERCP
(Endoscopic Retrograde Cholangiopancreatography), pemeriksaan ini memungkinkan
visualisai struktur secara langsung yang hanya dapat dilihat pada saat
melakukan laparotomi.
• EUS
(Endoscopic Ultrasonografi.
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Paru-paru adalah organ
pada sistem pernapasan (respirasi) dan berhubungan
dengan sistem peredaran darah (sirkulasi) vertebrata
yang bernapas dengan udara. Fungsinya adalah menukar oksigen dari
udara dengan karbon dioksida dari darah. Proses ini
dinamakan sebagai respirasi dengan menggunakan batuan haemoglobin sebagai pengikat oksigen. Setelah O2 di dalam darah diikat oleh hemoglobin,
selanjutnya dialirkan ke seluruh tubuh.
Lambung (bahasa Inggris: stomach; bahasa Belanda: maag) atau ventrikulus berupa suatu
kantong yang terletak di bawah sekat rongga badan.Fungsi
lambung secara umum adalah tempat di mana makanan dicerna dan sejumlah kecil
sari-sari makanan diserap.
Usus adalah organ tubuh yang
berbentuk seperti pipa-pipa. Setiap saat usus secara aktif menyerap,
mengeluarkan, mengirimkan sinyal, dan memetabolisasi. Usus berperan sebagai
penjaga gawang sistem makanan bagi tubuh kita.
2.
Saran
Makalah
ini telah penulis selesaikan dengan semaksimal mungkin dan juga berkat bantuan
dari dosen dan juga teman-teman,penulis
tahu bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu penulis
meminta kritik dan saran dari siapa saja yang nantinya membaca makalah ini
untuk lebih dapat disempurnakan dan juga dapat penulis jadikan pedoman untuk
menulis makalah selanjutnya.Atas kritik dan sarannya penulis ucapkan
terimakasih.
Daftar Pustaka
Ahmad. 2003. Kamus Lengkap Kedokteran Edisi Revisi. Gita Media
Press, Surabaya.
Amien, M. 1995. Biologi 2 untuk Sekolah Menengah Umum Kelas 2.
Penerbit Balai Pustaka.
Jakarta.
Arif Priadi. 2009. Biologi SMA
kelas XI. Jakarta: Yudistira.
Furqonita,D. 2007. Seri IPA-BIOLOGI 3 SMP Kelas IX.
Quadra-Penerbit Yuhistira, Jakarta.
Kadaryanto et al. 2006. Biologi 2. Penerbit Yudhistira,
Jakarta.
Nurhayati,
Nunung. 2006. IPA BIOLOGI BILINGUAL untuk SMP/MTs. Kelas IX.
Bandung:
PT. Yrama Widya
Saktiyono. 2006. IPA BIOLOGI SMP dan MTs. Kelas IX. Jakarta: Esis
Karnota, Bambang K. 2006. FOKUS BIOLOGI. Jakarta: PT. Erlangga
Saktiyono. 2006. IPA BIOLOGI SMP dan MTs. Kelas VIII. Jakarta: Esis
Saktiyono. 2006. IPA BIOLOGI SMP dan MTs. Kelas IX. Jakarta: Esis
Karnota, Bambang K. 2006. FOKUS BIOLOGI. Jakarta: PT. Erlangga
Saktiyono. 2006. IPA BIOLOGI SMP dan MTs. Kelas VIII. Jakarta: Esis
Nasir, Mochamad, dkk. 1994.
Penuntun Pratikum Biologi Umum. Yogyakarta: Depdikbud.
Diah Aryuliana, dll. 2007. Biologi
2 SMA/MA untuk kelas XI. Jakarta: Esis.
Nurhayati. 2008. Biologi untuk
SMA/MA kelas XI Semester 1 dan 2. Bandung: Yrama Widya.
Pratiwi, dkk. 2007. Biologi untuk
SMA kelas XI. Jakarta: Erlangga Nunung
Yosaphat Sumardi, dkk. 2008. Konsep
Dasar IPA di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Campbell dan Nail A. 2004. Biologi
Edisi Kelima-Jilid 3. Jakarta: Erlangga.